BANDUNG, Berita HUKUM - Indeks daya saing Indonesia menurut Global Competitiveness Index (GCI) yang dimuat dalam The Global Competiveness Report 2013-2014 pada tahun 2013, menunjukkan peningkatan yang cukup drastis. Pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat ke-50 dari 144 negara, sedangkan pada tahun 2013 ini peringkat Indonesia meningkat menjadi peringkat 38 dari 148 negara.
Dalam rangka memperkuat SDM dan Iptek, kapasitas tingkat pendidikan SDM menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Saat ini, tingkat pendidikan SDM di Negara – Negara OECD menunjukan bahwa SDM dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi ada lebih dari 70% dari Total SDM berpendidikan, Malaysia pun memiliki tingkat pendidikan SDM dimana lebih dari 70% SDM mereka memiliki tingkat pendidikan menengah dan tinggi.
Hal itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Gusti Muhammad Hatta pada saat Kuliah Umum di Telkom University, pada Sabtu (29/3) lalu di Bandung.
Lebih lanjut Gusti menyampaikan bahwa perguruan tinggi mempunyai peran strategis dalam memperkuat kapasitas SDM dan IPTEK. Salah satu wujudnya adalah menyiapkan SDM lulusan perguruan tinggi yang siap untuk mengaplikasi iptek dalam aktivitas produktif (penciptaan wirausaha berbasis teknologi/technoprenuership).
Pada kesempatan ini Menristek didampingi oleh Hari Purwanto, Sekretaris Menristek selaku advisory board YPST-YSPT; Harry Z. Soeratin dari Kementerian Keuangan; Indra Utoyo, Ketua Dewan Pembinan YPT-YSPT; Ketua Dewan Pengawas YPST-YSPT, Johni Girsang; dan Direktur BTP, Jangkung Rahardjo melakukan peletakan batu pertama gedung kedua BTP (Bandung Technopark) di Kawasan Bandung Technoplex.
Menristek memberikan apresiasi atas dibangun dan dikembangkannya Bandung Techno Park sebagai sebuah wahana interaksi antara perguruan tinggi dan indsutri dalam inovasi, serta tempat lahirnya IKM berbasis teknologi. Bandung Techno Park merupakan salah satu model Techno Park yang dinilai cukup berhasil yang dinisiasi oleh perguruan tinggi dan industri (PT Telkom) serta pemerintah pusat dan Daerah.
Diharapkan model seperti Bandung Techno Park dapat menjadi contoh daerah lainnya sehingga dimasa mendatang setiap kabupaten atau kota memiliki minimal satu science and technology park (STP) atau lembaga sejenis sebagai sentra inovasi daerah.
Acara ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Pariatmono; Staf Ahli Menristek Bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Transportasi, I Wayan Budiastra; Staf Ahli Menristek Bidang Pangan dan Pertania, Benyamin Lakitan; Asisten Deputi Investasi Iptek, Wisnu Sardjono Soenarso; Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna, Sri Setiawati; Kepala Biro Hukum dan Humas, Dadit Herdikiagung; Tenaga Ahli Menristek Bidang Anggaran, Shidqi Wahab. (humasristek/bhc/sya) |