SEMARANG, Berita HUKUM - Kemiskinan merupakan persoalan yang terus mengemuka dan menjadi perhatian semua pihak baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.
Selama ini pemerintah bersama dengan dunia usaha dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan melalui berbagai program dan kegiatan.
Kementerian Sosial RI sebagai salah satu instansi yang diberi amanah dalam upaya penanggulangan kemiskinan secara terus-menerus telah melaksanakan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang salah satu bentuk kegiatannya adalah kegiatan bedah kampung, Selasa (30/10).
Kegiatan bedah kampung yang saat ini sedang gencar dilaksanakan merupakan salah satu program kegiatan yang dianggap paling tepat karena menyentuh langsung akar masalah kemiskinan. Bedah kampung dilaksanakan secara terpadu antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Kegiatan bedah kampung merupakan pengembangan dari kegiatan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) dan Sarana Prasarana Lingkungan (Sarling). Dulu, sasaran atau lokasi RS-RTLH dan Sarling masih terpencar-pencar, namun saat ini lokasi RS-RTLH dan Sarling yang dikonsentrasikan dan dipadukan dengan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) serta kegiatan lainnya dalam rangka mengatasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dikonsentrasikan pada suatu area tertentu yang tingkat kemiskinannya cukup tinggi, kumuh dan daya dukung lingkungannya kurang memadai.
Kebersamaan dalam mengatasi kemiskinan melalui kegiatan bedah kampung tidak semata memfasilitasi rumah layak huni bagi keluarga miskin, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi keluarga dan berkembangnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat sekitar yang dilandasi rasa kepedulian, kesetaraan dan keadilan sosial.
Kementerian Sosial RI hanya menstimulasi untuk terjadinya perubahan kondisi kehidupan sosial ekonomi keluarga fakir miskin kearah yang lebih baik. Faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan itu terletak pada diri sasaran program yaitu keluarga miskin dan masyarakat setempat itu sendiri. Berkenaan dengan hal tersebut, Kementerian Sosial RI dalam kaitan bedah kampung di Kelurahan Pakintelan, Kelurahan Sekaran, Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, menyampaikan bantuan berupa:
1. Bantuan RS-RTLH bagi 300 KK @ Rp. 10.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 3.000.000.000.
2. Bantuan Sarana Prasarana Lingkungan sebanyak 3 unit @ Rp. 50.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 150.000.000.
3. Bantuan UEP KUBE bagi 10 kelompok atau KK, masing-masing kelompok @ Rp. 20.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 200.000.000.
Dengan demikian bantuan yang diberikan seluruhnya berjumlah Rp. 3.350.000.000,- (Tiga Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Sosial RI Dr. Salim segaf Al Jufri, MA berharap bantuan stimulan yang diberikan pada kegiatan bedah kampung ini dapat lebih mendorong pada munculnya kemandirian keluarga miskin. Selain itu, diharapkan juga peran serta aktif dari pemerintah daerah dalam menggerakkan dunia usaha dan masyarakat sehingga dapat membantu keluarga fakir dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Bedah kampung ini kiranya dapat menjadi pemicu gerakan keterpaduan penanggulangan kemiskinan lainnya di daerah.(kss/bhc/mdb)
|