JAKARTA, Berita HUKUM - Bermitra dengan Universitas Indonesia (UI), Merck, sebagai perusahaan terkemuka di dunia yang terkenal akan inovasi dan kualitas produknya dengan teknologi tinggi di sektor farmasi, kimia, dan life science (ilmu hayati), meluncurkan kerjasama Program Peningkatan Kapasitas (Capacity Advancement Program / CAP) dalam edukasi penanganan diabetes dan disfungsi.
CAP oleh Merck dan UI ini ditujukan bagi mahasiswa kedokteran dan farmasi, serta penyedia layanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menjadikan mereka sebagai duta kesehatan di Indonesia.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt, mengatakan, "Dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat adanya peningkatan pesat pada temuan kasus Diabetes Melitus Tipe 2 di semua kelompok umur di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Dengan demikian, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengembangkan program edukasi terakreditasi bagi mahasiswa ilmu kesehatan, bahwa penanganan diabetes harus melibatkan pendekatan holistik bersama dengan penyedia layanan kesehatan primer lain di samping dokter, seperti: apoteker, perawat, dan pelaku kesehatan masyarakat."
Program 5 tahun ini disusun oleh Excellence in Medical Education (EXCEMED) bersama Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (BP2KB) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan akan diakreditasi oleh Dewan Akreditasi Pendidikan Kedokteran Lanjutan Eropa (European Accrediation Council of Continous Medical Education / EACCME) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Rangkaian pendidikan dalam program CAP melibatkan Dosen senior Universitas Newscastle yang juga merupakan Konsultan Endokrin di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Gateshead, Inggris, serta para ahli diabetes dan tiroid di Indonesia.
Peluncuran Program Manajemen Diabetes Klinis sendiri bersamaan dengan ulang tahun ke-50 Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Program manajemen ini akan menyasar para mahasiswa dan alumni, serta apoteker.(rls/bhc/yun)
|