JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Kecurigaan ada organ yang hilang di tubuh tiga jenazah TKI yang tewas di Malaysia, masih terus berlanjut. Pasalnya Migrant CARE masih meragu pernyataan resmi kepolisian bahwa tidak ada organ yang hilang di tubuh jenazah tersebut.
"Kalau pemerintah merasa sudah selesai, tapi bagi Migrant Care, kita akan terus mendampingi keluarga untuk membuat laporan pembanding dari hasil pandangan mata selama mengikuti proses otopsi," kata Direktur Migrant Care, Anis Hidayah, di Jakarta, Sabtu (28/4).
Menurut Anis, Untuk memastikan organ tubuh ada atau tidak, bukan berdasar hasil otopsi, tapi hasil pembedahan. "Apakah hanya untuk memastikan bola mata ada atau tidak harus paham ilmu kedokteran? Kan tidak," ujarnya.
Lebih lanjut, Anis menjelaskan, mestinya dalam proses otopsi dijelaskan oleh tim kepada keluarga organ-organ apa saja yang masih ada. "ini dua mata masih utuh, ini otak, ini jantung. Mestinya itu dijelaskan secara gamblang. Kenyataannya, keluarga bilang tidak ada proses itu. Mereka hanya melihat ada pembedahan dan mereka punya kesimpulan sendiri. Kesimpulan itu tidak boleh disalahkan," lanjutnya.
Dan pihak Migrant CARE juga mencurigai kenapa otopsi yang baru digelar pada Kamis (26/4). Padahal, otopsi sudah bisa dilakukan sejak Senin sebelumnya. Kecurigaan lainnya adalah adanya jahitan di mata dan di perut bagian bawah dengan sayatan horizontal. Menurut dia, jahitan itu tak lazim dalam kematian TKI yang selama ini didampingi Migrant Care.
"Ada jahitan di kaki dan tangan. Apakah penembakan perlu kaki dan tangan dijahit seperti itu sehingga menimbulkan pertanyaan lain dari pihak keluarga. Ini ada kepentingan politik yang mesti dijaga dari kedua negara. Kita dari awal sudah mengindikasikan hasil otopsi akan demikian," pungkas Anis.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim yang dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk menindaklanjuti pengakuan keluarga. Pasalnya, sebagian keluarga korban, masih meyakini adanya organ tubuh yang hilang.
Seperti diketahui, polisi menyatakan bahwa hasil otopsi jenazah Abdul Kadir Jaelani, Herman, dan Mad Noor. Menujukan, organ tubuh ketiga TKI asal Nusa Tenggara Barat yang tewas ditembak aparat Kepolisian Diraja Malaysia masih utuh.
"Seluruh organ vital tubuh (mereka) seperti mata, otak, jantung, hati, ginjal, dan lainnya dalam keadaan lengkap. Semua bekas jahitan di tubuh ketiga jenazah adalah bekas irisan pisau bedah untuk keperluan otopsi oleh dokter ahli forensik," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen (Pol) Musaddeq Ishaq, saat konfrensi pers di kantor Kemenlu, Jakarta, kemarin.(mgc/dbs/sya) |