JAKARTA, Berita HUKUM - Puluhan ton minyak kelapa sawit tumpah dari tangki sebuah pabrik minyak yang bocor ke aliran saluran air kotor di kawasan industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (24/7) malam. Akibatnya, puluhan warga berbondong-bondong menyaring minyak yang tumpah ke selokan-selokan air dengan menggunakan kain jerigen bahkan drum-drum.
Minyak-minyak yang bagus dan tidak ini oleh warga akan dijual, dan uanganya untuk makan dan pulang kampung.
Tanpa memperdulikan dampak dari kotornya air yang dipenuhi sampah dan bau cukup menyengat ini, puluhan warga khususnya warga di sekitar lokasi kawasan industri Pulogadung, malam tadi, berbondong-bondong menyaring tumpahan 50 ton minyak kelapa sawit di saluran air atau saluran limbah kotor, dengan menggunakan kain dan ember serta jerigen, bahkan warga datang dengan membawa drum.
Harga minyak kelapa sawit yang mahal di pasaran saat bulan suci ramadhan dan jelang lebaran seperti minyak curah Rp. 12.000/Kg, inilah yang memicu warga untuk menyaring tumpahan minyak tersebut. Ibu-ibu pun tak mau ketinggalan untuk mendapatkan minyak yang tumpah ke selokan tersebut.
Menurut Amat, "minyak yang disaringnya masih ada yang bersih dan bisa dijadikan minyak goreng, rencananya minyak sebanyak dua drum tersebut uangnya akan dipergunakan untuk pulang kampung".
Lain lagi yang dilakukan oleh warga pencari minyak Sri, dirinya telat datang, akibatnya dia tak dapat minyak curah yang bagus, melainkan minyak yang sudah kotor, hingga akhirnya minyak yang diambil dari selokan tersebut hanya dijual Rp. 1.500/ liternya ke pengepul oli bekas.
Hingga malam tadi, puluhan warga masih tampak mencari minyak-minyak yang tergenang di selokan.(bhc/jal)
|