Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    

Miranda Hanya Diperiksa Untuk Tersangka Nunun
Monday 30 Jan 2012 17:26:34
 

Miranda Swaray Goeltom (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI) Miranda Swaray Goeltom memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, pemeriksaannya itu bukan sebagai tersangka, melainkan saksi untuk tersangka suap cek pelawat Nunun Nurbaeti.

Miranda Goeltom yang tiba di gedung KPK, Jakarta, Senin (30/1), didampingi kuasa hukumnya dan terlihat tenang. Hal ini terlihat dengan gayanya yang selalu modis serta menebar senyum. “Saya hari ini dipanggil bersaksi untuk ibu Nunun," seloroh Miranda sambil terus berjalan masuk lobi gedung.

Selain Miranda, tim penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan saksi lainnya. Mereka antara lain adalah mantan Event Manager Hotel Dharmawangsa, Ferly Aulia Supriady dan mantan anggota DPR Komisi IX DPR dari Fraksi TNI/Polri Udju Djuhaeri dan Darsup Yusuf.

Sementara usai menjalani pemeriksaan tim penyidik selama beberapa jam, Miranda Goeltom yang sudah berstatus tersangka cek pelawat itu, menyatakan bahwa tim penyidik tidak terlalu banyak melemparkan pernyataan kepadanya. "Tidak banyak, hanya 3-4 pertanyaan," tutur Miranda.

Menurut Miranda dirinya hanya ditanya mengenai ada anggota Komisi IX DPR periode 2004-2009 yang menjanjikan dirinya pasti terpilih. Lainnya adalah soal adanya janji dari pihak lain yang menyatakan untuk memenangkan dirinya dalam pemilihan itu. "(Semua) saya jawab, tidak," tegas mantan deputi senior gubernur Bank Indonesia (BI) itu.

Saat ditanya mengenai sumber dana yang dibagikan kepada anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 itu, Miranda menegaskan, dirinya sama sekali tidak ditanya soal itu. "Tidak ada pertanyaan soal (sumber dana untuk yang dipakai menyuap anggota Dewan) itu," imbuhnya.

Dalam kesempatan terpisah, Karo Humas KPK Johan Budi SP mengatakan, kemungkinan besar tim penyidik belum perlu melakukan penahanan terhadap Miranda Goeltom. Penahanan tersangka kasus cek pelawat itu, hanya diperlukan untuk proses penyidikan dan menunggu penyidikan tersangka Nunun Nurbaetie lengkap (P21).

"Hari ini pada dasarnya hanya melengkapi berkas penuntutan ibu NN, nanti (setelah berkas lengkap) baru ada pemeriksaan Bu Miranda sebagai tersangka. Kami juga tidak melakukan penggeledahan (terhadap Miranda pada Minggu, 29/1) itu,” jelas dia.(inc/spr)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2