Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Muhammadiyah
Muhammadiyah: Indonesia Bisa Bangun Industri Otomotif Sendiri
Sunday 07 Jun 2015 20:04:51
 

Tampak para pembicara pada Acara seminar dan lokakarya nasional Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sumatera Selatan.(Foto: Istimewa)
 
PALEMBANG, Berita HUKUM - Di tengah suara keraguan yang menyebutkan industri otomotif Tanah Air tidak akan bisa mandiri, Muhammadiyah justru yakin bahwa Indonesia akan mampu menyalip industri otomotif Tiongkok.

Pakar ekonomi Muhammadiyah dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Bambang Setiaji, dalam acara seminar dan lokakarya nasional Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sumatera Selatan, Sabtu (6/6) meminta Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membuat kebijakan pendirian industri otomotif Muhammadiyah

“Untuk mendirikan industri tersebut, UMS siap untuk melakukan konsolidasi. Tinggal apakah PP Muhammadiyah bersedia atau tidak dalam membuat kebijakan tersebut,” ungkap Bambang.

Potensi Muhammadiyah dalam mengembangkan industri mobil dan otomotif sangat memungkinkan dan marketnya ada. Semua amal usaha Muhammadiyah tiap tahunnya selalu melakukan pengadaan terhadap mobil dan motor dan itu jumlahnya sangat banyak.

Ia menjelaskan UMS telah banyak melahirkan teknokrat rekayasa industri mobil dan otomotif yang tidak kalah dengan sistem industri mobil dan otomotif Tiongkok. Selain itu Muhammadiyah juga memiliki 32 fakultas teknik dan ratusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan teknik mesin dan otomotif.

“Jika ini bisa dikoordinasi dan terintegrasi dengan baik, tidak ada kata tidak mungkin Muhammadiyah tidak bisa mendirikan industri mobil dan otomotif. Maka dari itu dalam muktamar Muhammadiyah di Makassar bulan Agustus 2015, Muhammadiyah harus mengeluarkan kebijakan ini,” imbuh Bambang.

SMK Muhammadiyah Magelang tercatat sebagai salah satu sekolah yang ditugaskan untuk merakit mobil nasional Esemka. Sementara itu, SMK Muhammadiyah Gondanglegi, Malang berhasil menciptakan bus mini tenaga matahari yang diberi nama Suryawangsa 2 Arjuna.(dzar/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2