Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
KAMMI
Mukernas KAKAMMI, Fadli dan Fahri Mengkritisi Pemerintah
2018-02-03 19:58:28
 

Tampak Fahri Hamzah mengangkat kartu merah dan Fadli Zon serta para ketua KAKAMMI lainnya mengangkat kartu kuning saat acara Mukernas KAKAMMI.(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Musyawarah Kerja Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Mukernas KAKAMMI) ke 1 dilangsungkan pada, Sabtu (3/2) di Hotel Royal Kuningan, Jakarta yang mengangkat tema 'Arah Baru Indonesia', dalam giat itu turut hadir Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua KAKAMMI Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Politisi senior serta tokoh nasional Fahri Hamzah mengatakan bahwa, saat ini harus ada anak muda yang mengawal dan menjaga bangsa untuk menentukan arah bangsa kedepan, supaya tidak salah arah.

Ada pemandangan menarik usai menyampaikan sambutannya, Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini menduduki posisi Wakil Ketua DPR RI itu secara tiba-tiba mengangkat tangan memberikan 'Kartu Merah' sebagai simbol keritikan dan peringatan lebih keras terhadap pemerintah.

"Generasi baru ini janganlah telalu puja puji, kita harus kritis. Saya sudah tidak percaya KPK itu, main main aja dia itu," cetus Fahri.

Dikeluarkannya kartu tersebut, mengingatkan pada peristiwa di Balairiung UI, Depok, Jumat (2/2) kemarin pagi.

Saat itu Presiden Jokowi menghadiri Dies Natalis ke-68 UI. Ketua BEM UI Zaadit Taqwa berdiri dan mengacungkan buku berwarna kuning atau "kartu Kuning" usai Presiden Jokowi menyampaikan pidato mengenai perkembangan global serta tantangan yang harus dipenuhi lembaga pendidikan.

Sementara, Fadli Zon yang memukul Gong tanda membuka secara resmi agenda Mukernas serta menjadi narasumber pada Mukernas KA KAMMI menyebut pemimpin pemerintahaan Indonesia saat ini tidak sesuai yang dijanjikannya,

"Ada 100 janji Pak Jokowi, namun harus kita periksa lagi janji janjinya," ungkapnya.

Salah satu janji yang menurut Fadli masih dia ingat adalah mengembalikan saham Indosat yang hingga sampai saat ini juga belum ditempati.

"Kedua, akan membuat Pertamina lebih hebat dari Petronas belum juga tercapai. Kemudian yang terakhir akan membangun 50.000 pukesmas itu juga belum juga ditepati. Tapi satu janji Pak Jokowi yang telah ditepati, yaitu hari santri Nasional," ujar Fadli Zon, yang juga acap kali mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi),

Fadli menilai, masa reformasi ini mesti ditinjau secara kritis, jangan sampai reformasi ini menjadi pintu masuk imperialisme modern.

"Hari ini kita lihat pemimpin kita berwajah merakyat tetapi isinya liberal. Ketika pemimpinnya lemah maka akan muncul disintegrasi sosial. bisa terjadi disintegrasi teritorial, kalau arah ini salah kita harus memikirkan kemana kita membawa NKRI," tegas Fadli.

Kritik selanjutnya, Fadli mengkritisi soal kejadian terkini beberapa anak yang kekurangan Gizi di wilayah Asmat, Papua.

"Data bank dunia 37 % anak Indonesia kekurangan gizi, dan menjadi salah satu yang terburuk di Dunia," pungkasnya.(bh/mnd).



 
   Berita Terkait > KAMMI
 
  Mukernas KAKAMMI, Fadli dan Fahri Mengkritisi Pemerintah
  Zulkifli Hasan Ajak Gerakan Mahasiswa Jahit Kembali Merah Putih
  KAMMI Tolak Kenaikan Harga BBM
  Minta Usut Kasus Century, KAMMI Demo KPK
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Penahan 3 Mahasiswa Undip Diharapkan Diselesaikan Melalui Restorarive Justice

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2