JAKARTA, Berita HUKUM - Nanoteknologi disebut sebagai kebutuhan untuk mencapai cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia. Hal itulah yang diungkapkan oleh Pakar Pertahanan Nasional Connie Rahakundini Bakrie dalam Inaugurasi PT Pravitna Nanoteknologi Indonesia yang berlangsung di Ancol, Minggu (21/7).
Nanoteknologi adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengontrol zat, material dan sistem pada skala nanometer, sehingga menghasilkan fungsi baru yang belum pernah ada.
Untuk itu, kehadiran PT Pravitna Nanoteknologi Indonesia yang dipimpin Petrus Freddy Cahyono begitu penting untuk menghadirkan pertahanan militer Indonesia yang kuat dan menonjol di tataran regional serta global.
Conny bahkan menyebutkan, kehadiran nanoteknologi di Indonesia khususnya dibidang militer dapat merubah mindset militer kita. Yang saat ini adalah defensif strategis menjadi ofensif strategi.
"Sesuai dengan pidato Presiden Jokowi bahwa kunci untuk republik ini akan melaju dengan kecepatan tinggi adalah memandang masa depan serta berani meninggalkan mindset dan cara kerja lama yang hanya menjadi rutinitas dan dikerjakan ala kadarnya," ujarnya, Minggu (21/7).
Conny menyebutkan, dengan kehadiran nanoteknologi ini kita sudah merubah pola pikir lama.
Menurut CEO Pravitna Nanoteknologi Indonesia, Petrus Freddy Cahyono, nanoteknologi adalah teknologi yang dapat membuat zat menjadi ukuran yang sangat kecil, dan karena itu pula maka sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang kita inginkan.
Beberapa hasil penerapan teknologi nano bisa dirasakan masyarakat dan berguna dalam berbagai bidang kehidupan.
"Dalam bidang medis dan pengobatan, molekul dalam skala nano yang bersifat multifungsi berguna untuk mendeteksi kanker dan bisa menghantarkan obat langsung ke sel target," ujarnya.
Dalam sektor industri tekstil, kata Petrus, penggunaan nano partikel akan membuat tekstil dan pakaian menjadi mudah untuk dibersihkan.
Sementara itu, dalam bidang olahraga, nano partikel digunakan untuk membuat peralatan olahraga menjadi lebih kuat, lebih baik, dan berdaya guna tinggi. "Nanoteknologi dapat mengubah paradigma," katanya.
Untuk bidang pertahanan, kata Petrus, nanoteknologi bisa mengganti beban berat baju pelindung prajurit menjadi bahan yang lebih ringan namun lebih kuat.
Pravitna sendiri, sambung Petrus, berpengalaman dalam industri nanoteknologi untuk Aerospace dan Marine Underwater, Mikrobiologi untuk manusia, peternakan, dan pertanian.
Dengan peresmian Pravitna Nanoteknologi Indonesia ini, Petrus yakin akan memacu pengembangan nanoteknologi yang sebelumnya sudah dijalankan di sektor pertanian, peternakan, serta industri pertahanan.
Conny sendiri menyebutkan, nanoteknologi sangat penting digunakan oleh TNI-Polri khusus dalam bidang perlindungan medis.
"Karena dengan nanoteknologi kemampuan untuk menyembuhkan cedera diri lebih cepat, dan memiliki daya tahan diri lebih baik. Sehingga itu mendukung kapasitas tentara dan polisi kita di masa depan sesuai visi Poros Maritim Dunia dan Nawacita," pungkas Connie.
Sebab dalam konteks pertahanan dan cita-cita Poros Maritim Dunia ada beberapa hal yang harus ditekankan ke depannya.
Mulai dari yakin pada kekuatan sendiri, percaya pada ruang, manusia, serta kemampuan yang kita miliki. Lalu memahami fungsi tugas utama pertahanan keamanan negara dalam mewujudkan kepentingan nasional.
"Visi Poros Maritim Dunia dan Nawacita secara otomatis mewajibkan TNI untuk berkemampuan dan bersifat outward looking." Kata Connie.(bh/br) |