LONDON, Berita HUKUM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menolak opsi pengiriman pasukan darat ke Suriah sebab upaya militer saja tidak bisa menyelesaikan berbagai masalah di negara tersebut.
"Akan menjadi kesalahan bagi Amerika Serikat, atau Inggris...untuk mengirim pasukan darat dan menggulingkan rezim (Presiden Suriah Bashar al) Assad," kata Obama kepada BBC, di sela-sela kunjungannya ke Inggris, Senin (25/4).
Dia juga secara eksplisit menyatakan kelompok ISIS tidak akan bisa dikalahkan dalam sisa jabatannya selama sembilan bulan mendatang.
Namun, menurutnya, "kita bisa pelan-pelan menyusutkan area operasi mereka."
AS selama ini tidak mengirim pasukan infantri ke Suriah. Namun, sejak 2014, pasukan koalisi pimpinan AS telah menggelar serangan udara ke berbagai tempat di Suriah.
Obama, yang kini berada dalam kunjungan resmi kenegaraan di Inggris, mengatakan situasi di Suriah sangat menyedihkan dan begitu kompleks.
"Saya pikir tiada solusi sederhana. Supaya kita bisa menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang di Suriah, solusi militer saja, dan tentu dengan kita mengirim pasukan darat, tidak akan mewujudkan itu."
Obama mengatakan koalisi pimpinan AS akan terus "menyerang target-target ISIS di tempat-tempat seperti Raqqa dan mencoba mengisolasi bagian itu dan mengunci kawasan-kawasan di dalam negeri yang mengirimkan milisi asing ke Eropa."
Salah satu tempat yang diincar pesawat tempur AS adalah Kota Raqqa yang dijadikan ISIS sebagai 'ibu kota'.
Namun, komunitas internasional harus terus menerapkan tekanan kepada semua pihak, termasuk Rusia, Iran, dan kelompok-kelompok moderat oposisi "untuk duduk bersama di satu meja dan mencoba merundingkan transisi. Itu sulit."
Obama mengkritik negara-negara yang parlemennya tidak menyetujui aksi terhadap Suriah, namun mendesak AS untuk melakukan sesuatu. Menurutnya, Suriah memerlukan respons transnasional.
Tanpa kerja sama dan aliansi, "kita lebih lemah dan tidak menyelesaikan masalah-masalah ini."
Sedikitnya 250.000 orang telah tewas akibat konflik di Suriah yang telah berlangsung selama lima tahun.(BBC/bh/sya) |