SAMARINDA, Berita HUKUM - Dunia pendidikan di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada umumnya dan khusunya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 yang terletak di Jalan Piano No. 33 Samarinda, tercoreng atas ulah seorang oknum pegawai Tata Usaha (TU) pada sekolah tersebut melakukan tindakan asusila, dengan memaksa siswinya untuk menonton film porno disaat jam istirahat sekolah.
“Dia Deny seorang tata usaha sekolah tersebut bersama teman Robinson, memaksa saya untuk menontot film BF yang diputarkan di HPnya. Mereka berdua selalu memaksakan saya untuk menonton walaupun saya tolak dan marah tapi selalu di paksakan,” ujar Melati, nama samaran yang duduk di bangku kelas 2 sekolah tersebut.
Deny (30) diketahui sebagai seorang staf tata usaha di sekolah tersebut dan Robinson (24) yang merupakan seorang Mahasiswa Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda yang sedang melakukan tugas PPL juga pada sekolah tersebut, yang ingin dikonfirmasi BeritaHUKUM.com di sekolah tersebut pada, Selasa (7/10) tidak dapat ditemui.
Kepala Sekolah SMK Negeri 9 Samarinda, Didik Agung S, yang didampingi Wakil kepala Sekolahnya, saat dikonfirmasi pewarta di ruang kerjanya pada, Selasa (7/10) mengakui akan adanya tindakan asusila yang dilakukan stafnya kepada anak didiknya dan telah mengutus wakil kepala sekolah untuk menemui orang tua siswi tersebut, untuk mita maaf.
“Saat menerima telpon untuk konfirmasi pada Jumat (5/10) saat itu saya perintahkan Wakasek untuk cek kebenaran dan Deny dan Robinson, mengaku telah melakukan hal tersebut sehingga saya meminta wakasek untuk ketemu orang tua siswi tersebut untuk minta maaf,” ujar Didik.
Didik juga mengatakan bahwa, untuk oknum staf tata usaha dan Mahasiswa PPL dari Unmul tersebut juga pada hari ini diminta untuk membuat pernyataan tertulis untuk tidak mengulangi perbuatan mereka lagi dan diminta keduanya untuk meminta maaf pada orang tua siswa dimaksud.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim, yang hendak di konfirmasi pewarta mengenai tindakan asusila dari okum staf SMK Negeri 9 yang kembali mencoreng dunia pendidikan, di kantornya Selasa (7/10), namun jawabannya dari stafnya bahwa, bapaknya sedang rapat jadi sementara tidak dapat diganggu.
Menanggapi tindakan asusila oleh oknum staf tata usaha SMK Negeri 9 Samarinda yang memaksa siswinya untuk menonton Film Porno, Siswadi yang juga selaku Wakil Ketua DPRD kota Samarinda, mengatakan bahwa kejadian seperti itu sangat memprihatinkan dan sangat disesalkan, sehingga sepatutnya diknas harus segera bergerak tanpa harus menunggu apapun alasannya, ujar Siswadi.
“Sekolah merupakan tempat pendidikan moral jadi tidak sepatutnya dilakukan seperti itu kepada siswinya, jadi saya minta agar Kepala Dinas Pendidikan segera mengambil tindakan,” ujar Siswadi.(bhc/gaj)
|