Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
ISIS
Operasi Penyerbuan Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi 'pada Malam Berbahaya' Sekitar 2 Jam
2019-10-28 13:23:06
 

Baghdadi mengumumkan pembentukan 'kekhalifahan' di Mosul, Irak pada 2014.(Foto: AFP)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan operasi penyerbuan terhadap Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, oleh pasukan khusus AS berlangsung pada 'malam berbahaya dan penuh keberanian.'

Helikopter-helikopter AS bertolak dari lokasi yang tidak disebutkan di Suriah pada Sabtu (26/7) menjelang tengah malam waktu setempat menuju desa terpencil Barisha di Idlib.

Operasi penyerbuan disaksikan langsung oleh Trump di Gedung Putih. Dia menggambarkan operasi tersebut seperti "menyaksikan film", dengan helikopter-helikopter perang mengitari tempat itu.

Inilah yang terjadi dalam operasi di Idlib itu.

Di mana dan kapan operasi penyerbuan berlangsung?

Dalam pidato televisi, Trump mengumumkan bahwa "pemimpin nomor satu teroris dunia" meninggal dalam "malam penyebuan berbahaya dan berani di Suriah barat laut" oleh pasukan khusus Amerika Serikat.

Abu Bakr al-Baghdad



Hak atas fotoAFP
Image captionAS menawarkan US$25 juta untuk informasi mengenai Abu Bakr al-Baghdadi.

Trump mengatakan helikopter yang mengangkut pasukan khusus bertolak dari lokasi yang tidak disebutkan setelah pukul 17.00 waktu di Washington DC (23.00 waktu Suriah) pada Sabtu (26/10).

"Abu Bakar al-Baghdadi sudah tewas. Ia adalah pendiri dan pemimpin ISIS, organisasi teroris yang paling kejam dan keras di dunia. Amerika Serikat telah memburu Baghdadi selama bertahun-tahun. Menangkapnya atau membunuhnya menjadi prioritas keamanan nasional pemerintahan saya," kata Trump.

Saat itu pula Trump dan pejabat AS lain berkumpul di Situation Room, Gedung Putih.














 






Trump menyebut Abu Bakar al-Baghdadi sebagai "pembunuh brutal"

Helikopter itu terbang sekitar satu jam dan 10 menit pulang pergi, sementara operasi di lokasi penyerbuan berlangsung sekitar dua jam, kata Trump.

Para pejabat mengatakan kepada media AS bahwa pada Minggu pagi (27/1) di Suriah, pasukan khusus menyasar satu tempat kecil di luar desa Barisha di provinsi Idlib, Suriah, sekitar 5 kilometer dari perbatasan Turki.

Location of Abu Bakr al-Baghdadi's compound near Barisha, Idlib province, Syria


Presentational white space
Idlib adalah markas terakhir kelompok yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad. Lokasi ini didominasi oleh kelompok jihadis yang menentang ISIS.

Namun ratusan petempur ISIS juga diyakini bermarkas di sana. Militer Suriah, yang didukung oleh Rusia, dikerahkan ke timur, barat, dan selatan Suriah.

Bagaimana terjadinya penyerangan?

Trump mengatakan badan intelijen Amerika Serikat mengamati Baghdadi selama dua minggu sebelum operasi dijalankan dan mereka mengetahui bahwa tempat yang disasar memiliki beberapa terowongan, sebagian besar "buntu".

Trump memberikan izin misi melibatkan "kelompok besar" personel masukan khusus, delapan helikopter dan banyak kapal serta pesawat.

Annotated photo showing President Donald Trump and other US political and military leaders in the White House Situation Room

Helikopter-helikopter itu terbang melalui Turki dan juga kawasan yang dikuasai militer Suriah dan Rusia.

Rusia bekerja sama dan "membuka" kawasan udara mereka walaupun tidak diberitahu tujuan dari penyerbuan itu, menurut Trump.

Saat helikopter mendekati lokasi yang dituju, mereka menghadapi "tembakan lokal" yang menurut Trump "segera diakhiri."

suriahHak atas fotoAFP
Image captionPenduduk Barisha mengatakan sejumlah helikopter AS melepaskan misil ke dua rumah, meratakan salah satunya.

Seorang penduduk desa di Barisha mengatakan kepada BBC bahwa terjadi penembakan dari helikopter selama 30 menit sebelum pasukan mulai beroperasi di lapangan. Ia mengatakan helikopter-helikoper itu melepaskan misil ke dua rumah, satu di antaranya rata dengan tanah.

Begitu helikopter mendarat, personel pasukan khusus meledakkan tembok di lokasi sasaran untuk mencegah adanya granat di pintu utama, dan mereka mulai operasi, kata Trump.

Presiden Trump mengatakan Baghdadi meninggal "setelah lari ke terowongan yang buntu, merintih dan menangis dan menjerit."

Puing kendaraan yang hancur selama operasi Amerika di dekat desa Barisha, Suriah (27/10).Hak atas fotoAFP
Image captionBelum ada konfirmasi independen meninggalnya Baghdadi.

"Lokasi kemudian dibersihkan, dengan orang yang ada di situ menyerah atau ditembak mati. Sebelas anak dikeluarkan dari rumah itu tanpa cedera. Yang tertinggal hanyalah Baghdadi di terowongan, yang menyeret tiga anak bersamanya sampai meninggal," tambahnya.

"Ia meraih ujung terowongan, saat anjing penyerbu mengejarnya. Ia meledakkan rompi, menewaskannya dan tiga anak. Tubuhnya remuk akibat ledakan."

Foto-foto dan video setelah penyerbuan pasukan khusus AS itu menunjukkan puing-puing gedung yang hancur serta mini bus yang terbakar dengan lubang-lubang bekas tembakan.

Mengapa AS yakin Baghdadi meninggal?

Trump mengatakan tes yang dilakukan terhadap tubuh pria yang meledakkan diri di terowongan, "memberikan kepastikan secara langsung dan identifikasi positif" bahwa itu adalah Baghdadi.

"Kepastian itu sangat cepat dan berlangsung sekitar 15 menit setelah ia terbunuh."

Tes dilakukan oleh teknisi yang mendampingi pasukan khusus dan membawa sampel DNA Baghdadi bersama mereka, kata Trump.

Teknisi itu juga membawa "bagian penting" jenazah dihelikopter, menurut Trump.

Namun sejauh ini belum ada konfirmasi independen terkait kematian Baghdadi. Para pendukung ISIS telah memperingatkan satu sama lain untuk mempercayai pengumuman dari Amerika ini.

Di mana korban lainnya?

Presiden Trump mengatakan, "Tidak ada personel Amerka yang hilang dalam operasi ini, sementara sejumlah besar pengikut Baghdadi tewas bersamanya."

Anak-anak Suriah di dekat minibus yang terbakar akibat serangan AS di dekat desa Barisha (27/10).Hak atas fotoAFP
Image captionMedia jihadis di Idlib menyebutkan minibus milik warga menjadi sasaran penyerangan.

Dua istri Baghdadi termasuk yang tewas dalam penyerangan itu. Trump mengatakan kedua perempuan itu mengenakan rompi bom namun tidak diledakkan.

Seekor anjing militer Amerika terluka di terowongan tempat Baghdadi meninggal, menurut Trump.

Tidak jelas apakah ada pejuang ISIS atau anak-anak yang ditangkap dalam penyerangan itu.

Trump mengatakan para pengikut ISIS telah dipenjara sementara anak-anak "dirawat oleh seseorang", tanpa mengacu siapa.

Mengapa Baghdadi berada di Idlib?

Desa Barisha terletak ratusan kilometer dari kawasan terpencil di perbatasan Suriah-Irak, tempat Baghdadi diyakini bersembunyi.

Trump mengatakan Baghdadi berada di Idlib karena ia ingin membangun kembali ISIS setelah pasukan yang dipimpin Kurdi dan didukung AS menguasai kawasan terakhir kelompok itu, di seputar desa Baghuz, Suriah timur pada Maret lalu.

"Itulah mengapa ia pergi ke daerah itu," kata Trump. "Tempat itu merupakan tempat ideal untuk membangun kembali kelompok itu."

Ia mengatakan informasi intelijen berharga tentang rencana masa depan Baghdadi ditemukan selama penyerangan dan bahwa Amerika akan mengejar siapapun yang dianggap sebagai pimpinan ISIS.

"Kami mengetahui penggantinya. Dan kami telah mengetahui mereka," kata Trump.

Siapakah Abu Bakar al-Baghdadi?

Sang pemimpin ISIS disebut-sebut sebagai orang paling dicari di seluruh dunia.

Pada bulan Oktober 2011, Amerika Serikat secara resmi menetapkan ia sebagai "teroris" dan menawarkan hadiah uang sebesar US$10 juta (Rp140 triliun) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematiannya.

Al-Baghdadi punya reputasi sebagai taktisi di medan perang yang sangat terorganisir dan bengis.

Ia dilahirkan di dekat Samarra, sebelah utara Baghdad, pada tahun 1971. Nama aslinya adalah Ibrahim Awad al-Badri.

Berbagai laporan menyebutkan ia menjadi imam di sebuah masjid di kota tersebut selama invasi yang dipimpin AS pada 2003.

Beberapa kalangan percaya bahwa ia sudah menjadi jihadis militan selama Saddam Hussein berkuasa. Yang lain menduga ia teradikalisasi selama empat tahun ditahan di Camp Bucca, fasilitas AS di Irak selatan tempat banyak komandan al-Qaida ditahan.

Ia muncul pada tahun 2010 sebagai pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu grup yang melebur dengan ISIS, dan menjadi terkenal dalam upaya merger dengan Front al-Nusra di Suriah.

ISIS merilis video seorang pria yang mengaku sebagai al-Baghdadi awal tahun ini. Sebelumnya, ia tidak pernah terlihat sejak 2014, ketika dari Mosul ia memproklamirkan pendirian "kekhalifahan" di wilayah Suriah dan Irak.

Bukan akhir dari ISIS?

Ali Fauzi, Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian, yang terlibat dalam program deradikalisasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengatakan yakin bahwa kematian Abu Bakar al-Baghdadi bukanlah akhir dari ISIS.

"Pergerakan ini bukan pergerakan individu, ini pergerakan organisasi. Slogan-slogan mereka itu gugur satu tumbuh seribu," ujarnya.

Ali memperkirakan dalam bahwa waktu dekat kelompok militan tersebut akan mengumumkan siapa pengganti al-Baghdadi.

Ali juga mengkhawatirkan bahwa kematian al-Baghdadi akan menginspirasi para pendukungnya di berbagai belahan dunia untuk melancarkan aksi seperti yang dilakukan pemimpin mereka di Idlib, Suriah dengan meledakkan bom rompi.

Khusus di Indonesia, para tersangka teroris yang saat ini ada dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Densus 88 bisa jadi semakin nekat.

"Bisa jadi pengikutnya yang ada di mana-mana itu melakukan aksi bom rompi juga karena mengikut pimpinannya," kata Ali kepada wartawan BBC News Indonesia, Pijar Anugerah.

Tetapi menurut pengamat terorisme Al Chaidar, kematian al-Baghdadi akan sangat berpengaruh pada para pengikutnya yang ada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pasalnya, setiap orang yang ingin menjadi bagian dari ISIS melakukan baiat secara personal kepada al-Baghdadi.

"Nah seandainya Abu Bakar al-Baghdadi ini sudah tewas maka mereka tak bisa lagi melakukan baiat itu. Dan baiat itu harus diubah sampai ada pemimpin baru yang ditunjuk, dan untuk menunjuk pemimpin baru itu tidak mudah," kata Al Chaidar.

Al Chaidar memperkirakan akan ada pemimpin-pemimpin faksi yang masing-masing mengklaim dirinya berhak untuk menjadi penerus Abu Bakar al-Baghdadi.

Dosen di Universitas Malikussaleh itu menambahkan, faksi ISIS yang paling kuat untuk meneruskan kepemimpinan al-Baghdadi ada di Mindanao, Filipina selatan. Itu berarti ada potensi kebangkitan ISIS di Asia Tenggara, meski dalam keadaan terseok-seok.

Khusus di Indonesia, Al Chaidar menduga jumlah pendukung ISIS bakal turun drastis, sebagian beralih ke kelompok jihad lain - tapi ini agak sulit.

"Karena mereka sudah gontok-gontokan dengan pengikut al-Qaida. Mereka sudah saling mengkafir-kafirkan di antara mereka sendiri.

"Posisinya kelompok-kelompok ini, kalau dikejar oleh pemerintah maka tidak ada lagi kelompok-kelompok jihadis yang akan membela mereka."

Kelompok jihadis di Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS antara lain Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora. Sedangkan yang berafiliasi dengan al-Qaida misalnya Jamaah Islamiyah, Darul Islam, Jamaah Ansharut Tauhid.

Pemimpin ISIS itu sebelumnya juga pernah dilaporkan tewas, namun laporan tersebut keliru.

ISIS sejauh ini belum memberikan tanggapan atau konfirmasi atas peristiwa itu.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2