JAKARTA, Berita HUKUM - Ketegangan antar partai pengusung Jokowi - Ahok, PDIP – Gerindra semakin membuat tokoh dari kedua partai ini angkat bicara. Kini giliran Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah angkat bicara.
Basarah menegaskan bahwa, tidak ada kontrak politik yang dilakukan PDIP – Gerindra untuk mengusung Prabowo dalam pilpres 2014 kelak. Namun, imbuhnya, sempat PDIP akan mengusung Prabowo. Itu terjadi di dalam kontrak politik kala momen pilpres 2009 kemarin, saat Mega - Prabowo jadi calon.
"Dalam kontrak itu (kontrak politik pada 2009) dinyatakan bahwa PDI Perjuangan akan mendukung Prabowo kalau pada 2009 pasangan Megawati - Prabowo menang. Tapi kan syarat kemenangan di 2009 - nya tidak terpenuhi. Otomatis kontrak itu tidak berlaku lagi", papar Basarah kepada pewarta, di Jakarta, Rabu (26/09).
Menurutnya, koalisi PDIP dan Gerindra dalam pengusungan Jokowi - Ahok ini tidak ada simbiosis mutualisme.
Koalisi kedua partai ini telah berlangsung sejak 2009 lalu. Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), figur dari partai rekanan PDIP dalam memenangkan Jokowi, yakni Prabowo, justru diuntungkan citranya di masyarakat.(bhc/frd)
|