Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Politik
PPP Sindir Kabinet Profesional Jokowi sebagai Kemasan Politik Saja
Monday 12 May 2014 00:43:11
 

Ilustrasi. Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani yang juga senagai Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat.(Foto: BH/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Meski belum menyatakan arah dukungannya dalam koalisi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah mengkritik konsep kabinet profesional yang ditawarkan bakal calon presiden Joko Widodo.

Bentuk kabinet profesional itu dianggap hanyalah sebagai bahan pencitraan atau disebut sebagai "kemasan politik" oleh Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani di lokasi acara Rapimnas II PPP, di Hotel Aston, Jakarta, Minggu (11/5).

"Kita ini enggak mungkin munafik. Saling memberi dan membagi, dan siapa yang dapat. Kabinet profesional itu hanya kemasan politik," ucap Yani.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu menjelaskan, bahwa dalam praktik politik praktis, tidak bisa mendikotomikan kalangan profesional dan politisi. Yani mengklaim kalangan politisi justru bisa lebih profesional dibandingkan kalangan profesional itu sendiri.

"Contohnya saya di DPR, saya bisa berdebat dengan teman-teman yang dari penegak hukum. Apakah orang partai tidak punya kemampuan itu?" tukas Yani.

Politisi yang terancam gagal kembali ke Senayan itu menuding konsep kabinet yang ditawarkan Jokowi hanya akan memberikan celah bagi orang non-partai yang selama ini tidak berkeringat duduk berkuasa.

"Sementara orang partai yang selama ini berkeringat, disingkirkan. Tidak bisa seperti ini," ucapnya.

Dengan kondisi nyata seperti itu, Yani pun menyatakan PPP akan tetap mengajukan kader-kader terbaik partai berlambang Kabah itu untuk duduk di posisi menteri jika berkoalisi dengan Jokowi maupun Prabowo.

Meski, lanjutnya, persoalan kursi menteri tidak terlalu menjadi pertimbangan utama PPP. "Yang terpenting kriteria pemimpin bagi PPP yang utama adalah membela kepentingan umat Islam," ucapnya.(sa/tri/kompas/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Politik
 
  Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya
  Moralitas dan Spiritualitas Solusi Masalah Politik Nasional Maupun Global
  Tahun Politik Segera Tiba, Jaga Kerukunan Serta Persatuan Dan Kesatuan
  Memasuki Tahun Politik, HNW Ingatkan Pentingnya Siaran Pemberitaan yang Sehat
  Syahganda Nainggolan Desak Jokowi Terbitkan Inpres Agar Menteri Tak Bicara Politik Sampai 2023
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2