Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Ulama
Panglima TNI: Ulama Indonesia Tidak Akan Memecah Belah Keutuhan Bangsa
2017-07-31 18:25:39
 

 
SOLO, Berita HUKUM - Ulama berperan besar dalam mendirikan dan melanggengkan bangsa Indonesia, maka sangatlah tidak mungkin apabila ada Ulama yang akan menentang Pancasila, apalagi merusak dan memecah belah bangsa ini.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada ceramah wawasan kebangsaan dengan tema "Tantangan dan Uang" dihadapan sekitar 10.000 orang jamaah Keluarga Besar Majelis Tafsir Al Quran (MTA), bertempat di Gedung MTA Pusat Surakarta, Jl. Ronggowarsito No. 111 A, Kel. Timuran, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/7).

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada umat Islam Indonesia agar selalu menjaga keutuhan Indonesia dengan Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan melarang umat Islam percaya terhadap Ulama yang ingin mengubah Pancasila.

"Siapapun tidak boleh merubah Pancasila. Kalau ada yang mengaku Ulama ingin mengubah Pancasila, maka pasti itu ulama dari luar yang dibayar untuk merusak Indonesia karena Ulama Indonesia tidak akan memecah belah keutuhan negara," tegasnya.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa sudah merupakan suatu kesepakatan para pendidiri bangsa termasuk para ulama. "Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan siapapun tidak boleh mengubahnya. Jadi, kalau ada Ulama yang mengajak untuk merubah Pancasila, jangan percaya," katanya.

Panglima TNI juga mengingatkan bahwa NKRI didirikan atas dasar kebhinekaan suku, agama, ras dan adat istiadat yang harus dipertahankan karena disitulah letak kebesaran bangsa Indonesia.

"Banyak suku dan budaya dari Sabang sampai Merauke, dan banyak tunas agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika, maka kita wajib menjaga jangan sampai terbelah oleh pihak lain dan jangan sampai mau diadu domba oleh negara lain," pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.(TNI/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Ulama
 
  HNW: Bangsa Indonesia Banyak 'Berhutang' Pada Para Ulama
  Pernyataan Ma'ruf Amin Soal Wafatnya Ulama Dikecam, Jubir Klarifikasi: Itu Kutipan Hadis
  Indonesia Darurat Perlindungan Tokoh Agama
  Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Kalau Pelaku Penusukan Dianggap Gila, Dia Sangat Terlatih
  Menko Polhukam Mahfud MD: Penikam Syekh Ali Jaber Harus Dibongkar Jaringan di Belakangnya
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2