Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Pelecehan Seksual
Para Korban Pelecehan Seks Manajer Bisnis Sebuah Media Menangis di Polda
Wednesday 22 Jan 2014 18:01:12
 

Ilustrasi, korban pelecahan seksual.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Perempuan korban pelecehan seks itu menangis histeris di Mapolda Metro Jaya. Setelah mencurahkan kisah pilunya, mereka tak mampu berkata-kata lagi. Hanya air mata yang bisa menggambarkan kekejian tindakan F, sang manajer bisnis di sebuah media nasional.

"Pelecehan ini terjadi selama 9 bulan, Maret-Desember 2013 di ruang kerja, pada jam kerja. Ruangan ditutup rapat sama yang bersangkutan. Dia mengancam kami," terang perempuan itu terbata-bata di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (22/1).

Ada 5 orang perempuan yang mengadu ke polisi. Mereka memakai pakaian hitam dan kerudung menutupi wajah. Dengan keberanian, mereka didampingi LBH APIK, melaporkan pelecehan seksual itu.

"Dia melakukan itu (pelecehan seks-red) dengan ancaman," jelasnya.

Perempuan yang berusia 30-an tahun ini diancam tidak akan diperpanjang kontraknya dan tidak mendapat penilaian baik dalam kinerja.

"Pelecehannya yang dilakukan sudah keterlaluan," jelas perempuan itu.

Para korban siap dengan risiko yang dihadapi. Mereka ingin pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Meskipun dengan harga diri yang terkoyak dan akan menuai pro dan kontra, tapi kami harus, agar dia dapat hukuman setimpal. Kami ingin edukasi pada perempuan untuk tidak takut untuk melapor," jelasnya, sebagaimana seperti dikutip detik.com.

"Kami juga ingin edukasi laki-laki bahwa perempuan bukan korban, bukan untuk dilecehkan, karena dilecehkan itu sangat sakit," tambahnya lagi dengan tangis. Korban terlihat histeris. Pengacaranya dari LBH Apik kemudian menenangkan.

Pelaku F dilaporkan dengan nomor laporan TBL/235/I/2014/PMJ/Ditreskrimum pasal 289 KUHP tentang pelecehan seksual.

"Ini sebenarnya hanya untuk efek jera bagi yang lain. Kasus ini harus diproses karena ini pelecehan seksual. Kami tidak terima kalau dia hanya diberi sanksi seperti itu (dimutasi-red) dan kalau dibiarkan terus-menerus akan mengganggu kenyamanan publik," terang pengacara para korban, Uli.(mei/ndr/dtk/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Pelecehan Seksual
 
  Tiga Mahasiswi Fakultas Kehutanan Unmul Diduga Alami Pelecehan Seksual oleh Dosen Pembimbing
  Gereja Katolik Prancis Siap Jual Aset dan Pinjam Uang untuk Bayar Ganti Rugi Korban Pelecehan Seksual
  Kesaksian Para Perempuan Korban Pelecehan Gubernur New York Andrew Cuomo
  Kasus 'Begal Payudara', Kuasa Hukum Berhasil Mediasi Pihak Pelaku dan Korban
  Sidang Gugatan 1 Triliun ke Mantan Dewas BPJS TK Ditunda, Kuasa Hukum RA: Kita Gugat Perbuatan Melawan Hukumnya
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2