JAKARTA, Berita HUKUM - Sosok Bunda Putri yang disebut dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta juga sosok yang beredar foto-foto yang diduga Bunda Putri dengan para Pejabat Tinggi Negara, Bunda Putri berbeda dengan sosok Bu Pur/ Bu Purnomo atau istri Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo temen satu angkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat pendidikan di AKABRI angkatan 1993 lalu.
Hal ini juga seperti bantahan dari Ketua Fraksi DPR RI Partai Demokrat Nurhayati Assegaf, dalam pers conference di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Jumat (6/12).
Nurhayati memastikan Bunda Putri atau Bu Pur bukan Kepala Rumah Tangga (Karumga) Cikeas. Menurut Nurhayati ini merupakan tahun politik dan keadaan akan semakin memanas, dengan menebar fitnah dan berita bohong.
"Bila ingin menjadi pemimpin di Indonesia silahkan saja, namun jangan menebar firnah dengan berita bohong," tegas Nurhayati, Jumat (6/12) di lantai 9 Gedung DPR-RI Senayan Jakarta.
Tudingan bahwa Bunda Putri dan Bu Pur ini ternyata membuat petinggi Demokrat gerah. Apalagi di kaitkanya kasus Bank Century dengan dana Kampanye SBY saat 2009 lalu.
"Wapres jangan difitnah, mau jadi presiden silahkan, mau jadi pemimpin silahkan, tidak ada hubungn hambalang, Century, dan SKK Migas dengan Bapak SBY," jelas Nurhayati sekali lagi.
Di Cikeas itu tempat tinggal Pak SBY, jangan dikaitkan disana dengan korupsi, hentikan semua berita pembohongan, dan hanya beberapa media saja yang telah menebar berita bohong.
"Kami ingatakan kode Etik Jurnalistik, wartawan indonesia Independent, dan tidak menyampaikan berita bohong, fitnah dan Cabul, wartawan segera mencabut berita-berita fitnah," ucap Nurhayati.
Kami sangat tergangu karena pemberitaan ini, bahkan ada anggota kami yang sakit dan kirim surat ke KPK, namun dianggap dan ditulis mangkir, dan Anggota Demokrat yang di maksud adalah Tri Yulianto.
Nurhayati juga meminta sebagai sesama umat Islam marilah kembali kejalan yang benar, dan semoga akan dapat tempat yang baik.
"Mau jadi pemimpin silahkan, jangan memojokan partai Demokrat, tetap mendukung pemberantasan korupsi dan kebebasan pers," ujarnya.
Namun, ketika ditanya siapa sosok calon Presiden, atau pemimpin yang dimaksud ucapan Nurhayati yang menebar berita bohong?, Nurhayati berkilah dan tidak berani menyebutkan nama.(bhc/put) |