JAKARTA, Berita HUKUM - Sebanyak 490 Pekerja Migran Indonesia (PMI) meninggalkan tanah air untuk mengisi pekerjaan di Korea Selatan. Ratusan PMI yang akan bekerja melalui skema Program Government to Government (G to G) itu dilepas keberangkatannya ke Korea Selatan oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, di El Hotel Kelapa Gading, Jakarta, Senin (20/2).
Turut hadir dan ikut memberikan motivasi dalam acara pelepasan PMI yakni, Kasubdit Anggaran Bidang Keuangan dan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan RI, John David Siburian, Wakil Komisaris Utama Hutama Karya, Lukman Edy dan sejumlah kolega BP2MI.
Benny menjelaskan, 490 PMI yang berangkat ke Korea Selatan terdiri dari 308 PMI bekerja di bidang manufaktur dan 182 PMI di bidang perikanan.
"Lapor untuk Pak John David, Pak Lukman Edy, dan tamu undangan bahwa transformasi besar telah kami lakukan. Seperti inilah BP2MI lakukan dalam tiap kali pelepasan. PMI nginap di hotel ini gratis, dibiayai negara, tidak seperti tahun tahun sebelumnya," ujar Benny saat memberikan sambutan.
Benny menyebut, PMI sebagai pahlawan devisa layak diperlakukan secara hormat oleh negara.
"Mereka adalah para pahlawan devisa negara. Semua yang kita lakukan ini untuk mengangkat derajat PMI. Inilah wujud transformasi," imbuhnya.
Sementara Kasubdit Anggaran Bidang Keuangan dan Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan RI, John David Siburian mengaku terharu atas proses pelepasan PMI yang dilakukan BP2MI. Menurutnya pemikirannya terbuka saat mendengarkan penyampaian Kepala BP2MI, serta mengetahui tentang banyak program yang dilakukan BP2MI di tengah keterbatasan anggaran.
"Saya terharu, baru tau saya ternyata begitu banyak perubahan dan program yang dilaksanakan BP2MI. Pak Benny Rhamdani, selaku Kepala Badan ternyata bekerja dengan hati. Saat hadir kegiatan ini barulah saya mengerti, ternyata output yang dihasilkan dari penggunaan anggaran sangat nampak. Keberpihakan pemerintah dalam menyediakan pelayanan yang layak bagi PMI diperlihatkan melalui BP2MI," beber David disela-sela memotivasi para PMI.
Dalam kesempatan sama, Wakil Komisaris Utama Hutama Karya, Lukman Edy menitipkan pesan agar PMI yang berangkat ke Korea Selatan ini tak berhenti dalam meningkatkan kompetensinya. Waktu bekerja di Luar Negeri harus digunakan sebaik mungkin untuk menyerap pengalaman dan hal-hal baru yang ada di negara penempatan.
"Pesan saya, manfaatkan kesempatan selama berstatus sebagai PMI. Timbah ilmu, cari hal-hal yang baru untuk menopang pengalaman. Menjadi bekal nanti saat kembali ke Indonesia. Ini penting, semoga kalian semua tiba di tempat tujuan dengan sehat wal'afiat," harap Edy.
Ungkapan syukur dan harapan juga disampaikan Idah Neliyah, warga asal Desa Prapakidul, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah yang merupakan istri dari salah satu PMI. Idah mendoakan agar suaminya tiba di Korea Selatan dengan selamat dan bekerja, sehingga kembali lagi ke kampung halaman.
"Semoga semuanya lancar sukses, terima kasih buat bapak-bapak ibu-ibu semuanya yang di sini Pak Benny khususnya, semuanya yang udah mempermudah para PMI supaya bisa sukses di negeri Korea, semuanya lancar diberi kemudahan pulang dengan selamat cita-citanya tercapai demi keluarga yang sejahtera," ucap Ibu satu anak ini.
"Terima kasih juga buat para Presiden kita Pak Jokowi yang udah membantu para PMI ke Korea, dipermudah dan dilindungi dengan sepenuh hati," tuturnya.(bh/amp) |