SAMARINDA, Berita HUKUM - Pelaku yang meledakan Bom di halaman Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Samarinda Seberang, kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada, Minggu (13/11) pukul 10.20 Wita adalah sebagai seorang Residivis.
Informasi yang berhasil diperoleh pewarta BeritaHUKUM.com di lokasi bahwa, pelaku peledakan bom tersebut adalah Johanda yang merupakan residivis teroris Bom Buku tahun 2011 silam, yang saat ini pelaku tersebut sudah diamankan oleh aparat kepolisian.
Dari informasi yang beredar, Johanda alias Jo Bin Muhammad Aceng Kurnia yang berusia 32 tahun adalah pria kelahiran kota Bogor, Jawa Barat.
Dalam melakukan olah TKP pada, Minggu (13/11) lalu, petugas Kepolisian dari Gegana dan Tim Inafis Polda Kaltim menemukan serbuk butiran berwarna putih, yang diduga pupuk urea sebagai salah satu bahan pembuatan bom. Petugas juga mengumpulkan bukti-bukti serpihan, radius ledakan, maupun sepeda motor yang terkena ledakan terutama sepeda motor pelaku jenis Honda Kharisma dengan Nomor Polisi H 2372 PE yang tertinggal di halaman Gereja Oikumene.
Walupun belum ada pernyataan resmi dari Kepolisan, namun petugas kepolisian sendiri hingga Senin (14/11) malam telah memeriksa sedikitnya 19 orang saksi, yang terdiri dari warga sekitar Gereja Oikumene dan warga sekitar Masjid Mujahidin tempat Juhanda sebagai pelaku yang dikabarkan kesehariannya bekerja.
Informasi yang beredar dari 19 orang Saksi yang diminta keterangannya sebagai oleh aparat kepolisian, ada 7 orang yang diduga sebagai rekan Juhanda dan kini telah ditahan.
Terkait ledakan Bom rakitan tersebut, Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin saat menjenguk korban anak-anak yang dirawat di RS IA Muis pada, Minggu (13/11) menghimbau agar masyarakat bekerja sama dengan aparat dalam memonitor keadaan pasca ledakan bom di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda tersebut.
"Bahwa masyarakat harus bekerja sama dengan aparat keamanan. Kan ada babinkamtibmas, ada babinsa, ada aparat desa. Agar memonitor perkembangan, kalau ada orang baru dan mencurigakan agar melaporkan kepada aparat," ujar Irjen Pol Safaruddin didampingi Walikota dan Kapolresta Samarinda.
Kapolda juga menambahkan pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif, "Itu menjadi bagian dari penyelidikan kami," ujar Irjen Pol Safaruddin.
Untuk diketshui peristiwa ledakan bom yang terjadi di halaman Gereja Oikumene membuat 4 orang anaak dibawah umur menjadi korban, mereka adalah: Intan Olivia (2) tewas, warga Gang Jati, Samarinda, Kelurahan Harapan Baru, Anita Kristabel (2) warga Jalan Cipto Mangunkusumo, Alvaro (4) warga Loa Janan Ilir, dan Triniti (3) warga Gang Jati, Samarinda.(bh/gaj) |