Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Investasi USA
Pemerintah Berharap Amerika Jadi Investor Nomor Satu Di Indonesia
Friday 08 Jun 2012 03:15:23
 

Degelasi pengusaha Amerika (Foto: Ist)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa mengatakan, Indonesia menunggu realisasi dari pernyataan Presiden Barack Obama yang berkeinginan agar Amerika kembali menjadi negara terbesar yang berinvestasi dan berdagang di Indonesia.

“Target kita adalah seperti yang diucapkan oleh Presiden Obama ketika ke Indonesia bahwa Amerika ingin tetap menjadi investor nomor satu kembali di Indonesia untuk investasi dan perdagangan,” ujarnya saat ditemui wartawan usai pertemuan dengan Degelasi Pengusaha Amerika di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (7/6).

Meski demikian, Hatta mengungkapkan, para Degelasi Pengusaha Amerika untuk kawasan ASEAN mengaku senang bisa berinvestasi dan berkomitmen untuk tetap melakukan kegiatan usaha di Indonesia.“Mereka merasa senang di Indonesia dengan iklim berusaha di Indonesia terus berkembang. Mereka tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia,” katanya.
Buktinya, dari beberapa delegasi pengusaha tersebut. Sudah ada yang menujukan keseriusan berinvestasi di Indonesia.

Seperti Catterpilar akan berinvestasi di Batam lebih dari 2 triliun dolar untuk mengembangkan kendaraan truk yang ukurannya 150 – 400 ton. Lalu P and G, Cargill Dan GE lokomotif membangun 100 lokomotif untuk PT KAI.

"Di bidang perminyakan juga mereka kontinu terus mengembangkan investasi jutaan dolar Amerika, seperti Cevron yang berinvestasi di laut dalam dan gas di selat Makassar,” terang Hatta.

Dalam kesempatan tersebut, para pengusaha itu menyampaikan beberapa hal terkait investasi mereka kepada Presiden RI. “Seperti lamanya pengesahan rencana pengembangan untuk sebuah proyek. Itu memang hambatan birokrasi kita. Hal lain adalah berkeinginan bagaimana agar lebih meningkatkan produktivitas,” jelas Hatta.

Selain itu, mereka juga menanyakan mengenai pengembangan bioteknologi pangan di Indonesia. “Kita tidak ada hambatan dalam bioteknologi tapi ada pada modifikasi gen. Negara lain sudah mengembangkan pangan dengan bioteknologi. Tanpa harus melakuakn modifikasi genetik, tentu kita bisa mendekati produktivitas pangan dengan bioteknologi,” terangnya. (skb/wrn)



 
   Berita Terkait > Investasi USA
 
  Pemerintah Berharap Amerika Jadi Investor Nomor Satu Di Indonesia
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2