OCALAN, Berita HUKUM - Pemimpin kelompok pemberontak Kurdi yang dipenjara, Abdullah Ocalan, menyerukan kepada pengikutnya untuk meninggalkan perjuangan bersenjata terhadap pemerintah Turki.
Dalam pesan yang dibacakan pada rapat umum raksasa yang menandai tahun baru Kurdi, Ocalan menyerukan agar kongres Partai Pekerja Kurdistan, PKK, memutuskan mengakhiri pemberontakan.
Pesannya itu disampaikan oleh Sirri Sureyya Onder, politisi pro-Kurdi yang mengunjungi Ocalan di dalam penjara pada Kamis (19/3) lalu.
PKK terlibat konflik senjata selama 26 tahun dengan pemerintah Turki untuk memperjuangkan kemerdekaan di kawasan tenggara Turki.
Diperkirakan sekitar 40.000 orang, terutama kebanyakan warga Kurdi, tewas akibat konflik tersebut.
Pada tahun 2013 lalu, Ocalan telah meminta PKK melakukan gencatan senjata dan mengharapkan adanya perundingan jangka panjang, walaupun sejauh ini masih ada ketidakpercayaan dari kedua kubu.
Dipenjara seumur hidup
Ocalan telah dipenjara sejak 1999 untuk menjalani hukuman seumur hidup karena dituduh melakukan pemberontakan.
Ratusan ribu orang menghadiri perayaan di kota Diyarbakir, yang dihuni mayoritas warga Kurdi terbesar di wilayah Turki timur.
Dalam acara itu, mereka terlihat membawa poster para pemimpin yang dipenjara otoritas Turki.
Sebelumnya, pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuat marah warga Kurdi karena melontarkan pernyataan bahwa Turki "tidak pernah memiliki masalah soal Kurdi".
Turki menghadapi pemilihan parlemen akhir tahun ini, dan para analis menganggap komentar Erdogan ini menuai simpati kelompok nasionalis Turki.(BBC/bhc/sya) |