JAKARTA, Berita HUKUM - Pengoperasian dua Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M serta Kampungmelayu-Tanahabang dipastikan molor kembali hingga tahun 2013. JLNT yang awalnya ditargetkan beroperasi akhir tahun ini akhirnya mundur karena masih ada lahan yang harus dibebaskan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Ery Basworo mengatakan, rencana pengoperasian JLNT Antasari-Blok M yang diperkirakan bisa dikejar penyelesaian konstruksi pada akhir tahun ini ternyata meleset. Sebab masih ada lahan yang harus dibebaskan di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Terdapat dua bidang tanah di depan Pasar Inpres Cipete yang belum tuntas proses pembebasannya. Oleh sebab itu, proses pengerjaannya pun belum bisa dilanjutkan.
“Susah kalau harus dikejar tahun ini. Di Antasari-Blok M, masih ada lahan yang belum dibebaskan. Kami targetkan dua JLNT tersebut selesai awal tahun depan,” ujar Ery, Minggu (28/10).
Dikatakan Ery, hingga saat ini, pihaknya juga masih mengerjakan pembangunan bawah JLNT seperti, pembuatan separator, pengaspalan dan pemasangan pot di setiap tiang JLNT.
Diungkapkan Ery, semula kedua JLNT ini bisa rampung Agustus tahun 2012. Namun, karena berbagai hal, pihaknya kemudian menargetkan proyek ini rampung pada bulan Oktober 2012. Namun, karena masih terdapat banyak kendala, akhirnya pengoperasiannya diundur kembali hingga awal tahun 2013.
Untuk pengerjaan JLNT Kampungmelayu-Tanahabang, kata Ery, sejak bulan lalu sudah diperkirakan tidak akan selesai tahun ini. Mengingat adanya perubahan desain sehingga pengerjaan membutuhkan waktu lebih lama dari jadwal semula.
Perubahan desain disebabkan karena adanya pipa air baku yang tidak mungkin dipindahkan. Pipa tersebut terletak di sisi kiri atau tepat di depan gedung Sampoerna Strategic Square sehingga membuat dua pilar di sisi timur dan barat harus disatukan. Sementara bentangan Flyover Karet, terbilang cukup panjang yakni mencapai 110 meter dengan tinggi 18 meter.(bj/bhc/sya)
|