JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi damai yang digelar di depan kantor Nasional Demokrat (Nasdem) atas kasus Luviana, jurnalis Metro TV yang di-PHK sepihak, berakhir ricuh. Baik demonstran maupun wartawan yang meliput peristiwa demo menjadi korban kekerasan.
Koordinator Aliansi Melawan Topeng Restorasi (Metro) Kustiah yang ikut dalam aksi itu membeberkan kronologi kejadian. Pukul 13.00 WIB, sekitar 19 massa dari aliansi Metro melakukan aksi di depan kantor Nasdem. Pukul 14.10 WIB, sekitar 30 orang keluar dari kantor Partai Nasdem dan langsung menyerang massa yang sedang berorasi.
“Mereka mengobrak-abrik, menghancurkan mobil, menghancurkan semua perangkat aksi yang ada di mobil,” kata Kustiah di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Luviana adalah jurnalis Metro TV yang telah bekerja selama 10 tahun di perusahaan media milik Surya Paloh itu. Dia dibebastugaskan pada 30 Februari 2012 dan di-PHK pada 27 Juni 2012 tanpa keterangan jelas. Tanggal 5 Juni 2012, Luviana yang didampingi tim litigasi dan nonlitigasi Aliansi Metro, bertemu dengan Surya Paloh.
Pada pertemuan tersebut, Surya Paloh berjanji akan mempekerjakan Luviana kembali di Metro TV. Namun, pada 27 Juni 2012 Luviana justru menerima surat pemecatan.
Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengaku tidak melihat langsung peristiwa tersebut. Namun dia menyesalkan terjadinya aksi kekerasan yang dialami para demonstran. "Kami menyesalkan peristiwa itu. Tapi yang pasti, tidak ada perintah untuk melakukan penyerangan terhadap teman-teman demonstran," kata Patrice kepada VIVAnews.(eh/vvn/bhc/sya) |