Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Museum
Perdebatan dan Kontroversi, Museum Holocaust Malah Ramai Pengunjung
Sunday 09 Jun 2013 20:19:49
 

Gugun Gumilar, seorang mahasiswa Master di Amerika Serikat.(Foto: BeritaHUKUM.com/mdb)
 
AS, Berita HUKUM - Sejarah perang dunia kedua yang menimbulkan banyak menelan korban jiwa dan kerugian materi yang teramat parah, terjadi dalam kurun waktu sejak tahun 1939 hingga tahun 1945.

Puluhan juta orang tewas dan cedera di Eropa, Asia dan Afrika. Roda ekonomi runtuh dan banyak fasilitas ekonomi hancur akibat peperangan tersebut. Berbagai peristiwa yang terjadi dalam perang dunia selalu menjadi topik pembahasan para sejarawan dan analis.

Di antara peristiwa yang sangat kontroversial adalah Holocaust yang hingga berita ini diturunkan, masih menjadi polemik, yaitu klaim orang-orang Zionis mengenai aksi pembantaian terhadap 6 juta Yahudi oleh Nazi semasa Adolf Hitler berkuasa.

Pada pendirian tetap kaum Zionis, yakni klaim mereka bahwa jenazah orang-orang Yahudi tersebut dibantai oleh para serdadu Hitler, dicari dan dikejar seperti binatang buruan. Film The Nazi's and The Final Solution adalah satu diantara film yang mengisahkan kejadian era perang dunia ke II itu.

Gugun Gumilar, seorang mahasiswa Master di Amerika Serikat, ketika berkunjung ke Museum Holocaust di Washington DC, mengatakan bahwa museum tersebut sebagai peringatan guna mencegah genosida dan menumbuhkan tanggung jawab moral.

"Ini sebuah peringatan hidup untuk Holocaust. Amerika Serikat Holocaust Memorial Museum menginspirasi warga dan pemimpin di seluruh dunia untuk menghadapi kebencian, mencegah genosida, dan mempromosikan martabat manusia. Dengan kekuatan yang unik dan keaslian. Museum tersebut setiap tahun mengajarkan pada jutaan orang tentang bahaya kebencian. Kebutuhan untuk mencegah genosida dan menumbuhkan rasa tanggung jawab moral di kalangan warga negara sehingga mereka akan menjawab tantangan monumental yang dihadapi dunia kita," ujar Gugun saat dihubungi BeritaHUKUM.com, via seluler, Minggu (9/6).

Gedung musim Holocaust yang terletak megah berada di pusat kota, 100 Raoul Wallenberg Place, SW, Washington, DC ini, hingga saat ini menarik perhatian pengunjung dunia.

"Holocaust berarti pembunuhan massal dengan cara membakar. Masalah ini diangkat kembali setelah perang dunia II. Rezim Zionis menggunakan tragedi holocaust sebagai trik untuk menarik perhatian masyarakat internasional dan menggelindingkan propaganda luas dalam hal ini," kata Mahasiswa yang tengah menyelesaikan S2 di University of Hartford jurusan Religious Studies ini.

Menurut Gugun, Museum tersebut bekerja sama dengan banyak segmen utama masyarakat mempengaruhi masa depan bangsa. Profesional dari bidang penegakkan hukum, peradilan dan militer, serta diplomasi, kedokteran, pendidikan dan studi agama Holocaust, dengan penekanan pada peran profesi khusus mereka dan implikasinya bagi tanggung jawab mereka sendiri.

"Program-program mengintensifkan rasa komitmen terhadap nilai-nilai inti dari bidang mereka dan peran mereka dalam perlindungan individu dan masyarakat," terang Gugun.

Menurutnya lagi, bahwa hebatnya selain menjadi tempat program pelatihan kepemimpinan, museum menjadi sponsor, tempat bepergian, pameran, pendidikan penjangkauan, hingga situs Web, kampus penjangkauan dan peringatan Holocaust, termasuk ketaatan tahunan bangsa di US Capitol.

"Center for Advanced Studi Holocaust bekerja untuk memastikan pertumbuhan dan vitalitas bidang studi Holocaust. Melalui Pusat museum untuk Pencegahan Genosida, musim ini bekerja untuk mendidik, melibatkan, dan menginspirasi masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu genosida-seperti di Rwanda, Bosnia, dan Darfur-dan apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegah kekejaman ini di masa depan," papar Gugun yang pernah menjadi salah satu Koordinator MDGs semasa kuliah di UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Diungkapkannya bahwa museum tersebut bekerja untuk menggembleng para pembuat kebijakan, baik di Amerika Serikat dan di seluruh dunia untuk menciptakan alat dan struktur yang diperlukan untuk mencegah krisis berikutnya.

"Konon kabarnya setelah saya lihat dari museum ini, sejak dedikasi pada tahun 1993, museum telah menyambut lebih dari 30 juta pengunjung, termasuk lebih dari 9 juta anak-anak sekolah dan 91 kepala negara. Saat ini 90 persen pengunjung Museum adalah bukan orang Yahudi, otoritas online terkemuka di dunia pada Holocaust, rata-rata menerima kunjungan dari lebih dari 100 negara yang berbeda setiap hari," tuturnya.

President of the Indonesian Students Association in the North America ini berpendapat bahwa kendati banyak perdebatan, museum tersebut sangat ramai dikunjungi.

"Dengan ratusan ribu pengunjung online, dan banyaknya kedatangan orang-orang dari berbagai negara, termasuk saya yang berkunjung ke tempat ini memberikan kesan, bahwa peristawa Holocaust memang benar terjadi, meskipun masih diperdebatkan," pungkas Gugun.(bhc/mdb)



 
   Berita Terkait > Museum
 
  Bangunan Liar Berdempet, Museum Bahari Terkesan Kumuh
  Museum 11 September Resmi Dibuka
  Museum Charlie Chaplin akan Dibuka di Swiss
  Perdebatan dan Kontroversi, Museum Holocaust Malah Ramai Pengunjung
  Presiden Resmikan Monumen Trikora dan Tinjau Museum Perang Dunia II
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2