BEKASI (BeritaHUKUM.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi didesak segera mencari solusi tepat dalam penyelesaian bentrokan berdarah antara warga Kampung Rawa Bambu dengan kelompok pemuda etnis Ambon. Apalagi kedua kubu tersebut, tidak hanya kali ini saja bentro, melainkan sudah kesekian kalinya.
“Perdamaian dan kesepakan yang dicapai antara dua kelompok itu, kami khawatirkan bersifat sementara. Bentrokan bisa muncul lagi sewaktu-waktu dan tidak diduga-duga. Untuk itu, Pemkot Bekasi perlu merumuskan formula yang tepat untuk menuntaskan akar dari masalah ini,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bekasi, Jamaksari Abdul Majid di Bekasi, Kamis (22/3).
Menurut dia, pihaknya juga menyesalkan insiden rusuh ini menewaskan dua orang dan beberapa korban luka berat. Terlebih salah satu dari korban tewas itu merupakan korban salah sasaran. “Kami harapkan ke depan, aparat keamanan ke depan mampu mendeteksi dini timbulnya gejolak. Jangan sampai setelah jatuh korban, barulah bertindak,” imbuhnya.
Jamaksari juga menghimbau kepada warga untuk tidak mudah terprovokasi dengan insiden bentrokan tersebut. Pihaknya juga mengajak seluruh lapisan warga untuk saling menghargai dan menghormati antarsuku maupun agama. “Perlu mencari langkah-langkah penting, agar tercapai solusi terbaik untuk terus hidup saling berdampingan dan hidup rukun,” tandasnya.
Sementara di lokasi kejadian, hingga malam terlihat puluhan aparat keamanan gabungan dari Polsektro Medan Satria dan Polrestro Kota Bekasi masih berjaga-jaga. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi isu yang berkembang akan terjadi serangan balik dari kubu tertentu ke lawannya. Namun, petugas merasa yakin isu itu tidak benar dan sengaja diembuskan pihjak-pihak tak bertanggung jawab.(bhc/eko)
|