Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pemilu 2014
Pernyataan Sikap Mahfud MD Menjadi Ketua TimSes Prabowo-Hatta
Thursday 22 May 2014 20:56:29
 

Acara konferensi pers Pernyataan Sikap Mahfud MD Menjadi Ketua Timses Prabowo-Hatta yang berlangsung di kantor MMD Initiative, jalan Dempo No 3 Matraman Dalam, Jakarta Pusat.(Foto: BH/bar)
 
JAKARTA , Berita HUKUM - Ketua Tim Sukses (TimSes) Pemenangan Capres dan Cawapres 2014-2019 pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang ditawarkan untuk dipimpin oleh Prof. Dr Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi oleh Prabowo-Hatta, maka Ihwal tersebut hari ini Mahfud MD dengan tegas menyatakan dirinya menerima dan bersedia sebagai ketua Tim Pemengan Prabowo-Hatta. Acara konferensi pers yang berlangsung di kantor MMD Initiative, jalan Dempo No 3 Matraman Dalam, Jakarta Pusat.

Situasi keberadaan yang rumit juga dihadapi pada Mahfud MD atau MMD, karena yang sebelumnya MMD masuk sebagai salah satu bakal calon Capres Cawapres dari PKB, yang kini PKB bergabung pada Jokowi-JK. Karenanya sekitar 3 hari terakhir dirinya dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sulit. Begitu juga saat dilontarkannya pengajuan Ketua Timses tersebut oleh pasangan Prabowo-Hatta dan para kader Gerindra dan lainnya.

"Tentang kemungkinan saya menjadi ketua Nasional pemenangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014, saya banyak mendapatkan pertanyaan, pernyataan, dukungan dan kritik, ujar Mahfud MD, saat konferensi pers, Kamis (22/5).

Disisi lain, Pernyataan akan menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, seakan menimbulkan banyak dilema yang berkecamuk dalam opsi tawaran itu, hingga akhirnya pernyataan "ya" disanggupi setelah mendapatkan masukan dari para kiyai sesuai dengan tradisi kepesantrenan, seperti hal nya masukan dari pesantren Salafiyah di Waru, Pamekasan, Madura.

Beberapa tanggapan pro dan kontra mengalir kepada mantan ketua MK ini, ihwalnya, karena beberapa aktivis dan para rekan dan sahabatnya mengangap ia lebih baik menjadi negarawan atau bapak bangsa dan ada juga menanggapi agar Ia tetap menjadi netral. Tapi dibalik pihak tetap ada juga aktivis-aktivis dan sahabat yang menyuarakan agar ia sebagai tim yang nantinya akan memenangkan Prabowo-Hatta.

"Sementara kelompok-kelompok masyarakat diberbagai daerah dari seluruh Indonesia minta didaftarkan menjadi relawan dengan biaya operasional sendiri dan menunggu respon saya. Saya sungguh galau, saya bersama tim saya menanggis menghadapi situasi ini, ternyata pada hari-hari ini dihadapkan dengan dilema," jelas Mahfud.

Beberapa sahabat, rekan dan penasehat yang sudah menjadi bagian Mahfud sendiri memaparkan bahwa, rencana yang akan dijalankan itu seakan mendapat sambutan yang berimbang dari beberapa rekanannya seperti hal nya; habib Syech Majelis Salawat Solo, mengutarakan melalui telepon dan menyatakan syukur serta mengajak agar bersalawat ke berbagai daerah untuk mendoakan kemenangan Prabowo-Hatta.

Begitu juga dengan Kyai Agus dari Tulangan Sidoarjo mengatakan "wajib" melanjutkan perjuangan tersebut, namun seperti dari sahabatnya Gus Yusuf dan K. Ahmad Bagja menyarankan agar mempertimbangkan secara koperhensif dan tenang, yang mana pada intinya jangan terburu-buru dalam mengambil kesimpulan.

"Kalau dari KH Malik Madani, senior dan penasihat dari UIN Yogja meminta saya agar netral saja, karena sekarang ini, ada yang menilai saya sedang memburu jabatan atau sedang sakit hati," paparnya lagi di meja forum.

Beberapa tulisan juga menyeruak ke Mahfud MD, seperti hal nya sekelompok murid di kampus menulis pesan;

"Kami mengagumi dan ta'dzim kepada bapak sebagai guru kami, tapi ijinkan kami mengambil pilihan politik lain, begitu juga dengan guru saya sendiri, yang menganut khatolik yang taat, Prof. Maria Sumardjono dari UGM, mengirim pesan begini ; 'Bunda yakin nanda bisa secara berhati-hati tidak emosional, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan tentang masalah penting seperti ini. Tapi apapun yang nanda Mahfud putuskan nanti, bunda tetap melihat nanda Mahfud seperti yang dulu. Di mata saya nanda tetaplah seorang yang cerdas, lurus, rendah hati dan sederhana, paparnya menceritakan isi pesan yang ditujukan pada diri Mahfud.

Namun, Mahfud mengangap dirinya adalah seorang yang dilemmatis, karena negarawan atau bapak bangsa tidak akan mau memihak dalam pilpres. Tetapi, tetap menyadari bahwa dirinya tidak menyebutnya sebagai 'Negarawan' atau 'Bapak Bangsa'. Karena menurutnya hal itu adalah terlalu tinggi untuk sebagai cap negarawan atau bapak bangsa. Karena baginya sendiri, Ia adalah pelaku politik yang ingin memperjuangkan keyakinan, kebenaran, dan tegaknya hukum.

"Sampai jam 11 tadi malam saya terus berkonsultasi dengan para kiai, tokoh-tokoh LSM, dan tokoh masyarakat sebelum mengambil keputusan akhir. Sebagai orang yang tak lebih dari sekedar pemain politik sesuai dengan konstitusi saya mengikuti apa yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali bahwa, memperjuangkan nilai kebaikan agama itu takkan efektif kalau tak punya kekuasaan politik. Nilai luhur agama adalah saudara kembar dari perjuangan politik," urai Mahfud.

Selanjutnya dengan tegas berdasarkan kesimpulan yang ada Prof. Mahfud MD mengambil keputusan, dengan segala resiko, yakni 'berjuang untuk menegakkan kebenaran dan akhlak dibidang politik' dengan mendukung dan menjadi Ketua tim nasional pemenangan capres/cawapres Prabowo-Hatta.

Begitu hal nya dengan pemikiran miring tentang beberapa pihak akan dirinya yang dianggap berselisih paham dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dengan tegas mahfud menyatakan, dirinya tidak mencabut dukungan terhadap PKB.

"Dengan pernyataan memimpin tim pemenangan ini saya sama sekali tidak mencabut dukungan kepada PKB, karena dukungan tersebut sudah diberikan saat pileg dan itu takkan bisa lagi dicabut. Maka kepada teman-teman PKB yang seaspirasi dengan saya tak perlu juga mencabut dukungan, tetaplah mendukung PKB. Tetapi soal pemilihan presiden, kita bisa memilih sendiri-sendiri sesuai dengan keyakinan tentang siapa yang paling bisa diberi amanah dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Sebab pemilihan presiden itu adalah sepenuhnya adalah pemilihan peminpin yang bersifat personal. Pengikut partai apapun tak bisa di ikat untuk mengikuti pilihan partainya, dalam pilpres mereka bebas memilih yang terbaik dari pasangan capres/cawapres yang tersedia," ujarnya lagi.

Kesimpulan semua pertimbangan yang Mahfud MD renungkan dan diskusikan, dengan secara sadar Ia putuskan dan menyatakan sikap sebagai Ketua Tim pemenangan Prbaowo-Hatta.

"Bismillahirrahmanirrahim saya nyatakan memulai berjuang bersama pasangan Prabowo-Hatta dengan memimpin Tim Nasional Pemenangan pasangan tersebut," tegasnya memberikan keputusan.(BH/bar)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2