JAKARTA, Berita HUKUM - Tersangka kasus Simulator SIM, Djoko Susilo memang telah dijerat pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun dalam pemeriksaannya Rabu (23/1) tadi, penyidik KPK nampaknya tidak menyinggung jeratan pasal TPPU itu. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Djoko Susilo, Juniver Girsang usai mendampangi kliennya saat menjalani pemeriksaan.
Seperti biasa, Djoko tidak pernah memberikan komentar pada wartawan. Untuk itu, para wartawan yang sudah menunggu sejak pagi menunggu Djoko terpaksa harus menelan ludah. Untuk itu para pewarta menanyakan pada kuasa hukumnya, Juniver Girsang. Juniver keluar dari gedung KPK selang beberapa menit setelah kliennya diangkut mobil tahanan KPK ketempat peristirahatannya di Rumah Tahanan (Rutan) Guntur, untuk itu para pewarta mencoba mengonfirmasi terhadap pemeriksaan yang baru saja selesai.
Juniver menerangkan, "Pemeriksaan terhadap pak Djoko itu adalah sekitar simulator. Sekitar seperti pelaku, pak Djoko menjelaskan Simulator itu atas perintah Undang-Undang (UU) No. 22 tahun 2009 mengenai lalu lintas," ujar Juniver. Djoko menerangkan dengan tegas, kata Juniver, dimana disebutkan untuk menerbitkan SIM itu harus dilakukan Simulator SIM. "Itulah fungsi kasus simulator yang dijelaskan oleh pak Djoko," tambahnya.
Meski belakangan ini kliennya disebut telah dikenakan pasal TPPU, tapi dalam pemeriksaan tadi penyidik KPK tidak melontarkan pertanyaan mengenai itu. Padahal Djoko dicecar sebanyak 17 pertanyaan oleh penyidik. "Tadi tidak ada pertanyaan yang mengarah, menyebut tindak pidana money laundering. Tadi pertanyaannya sekitar 17," terangnya.
Bahkan penyidik juga tidak menyinggung dugaan Djoko telah memakai dana Primkopol. "Pokonya tadi dalam pemeriksaan ke arah sana tidak ada. Tadi cuma mengenai fungsi dan kegunaan Simulator itu saja, bagaiamana beliau sebagai Korlantas. Semua pertanyaan dijelaskan secara transparan tidak ada yang disembunyikan," katanya.
Seperti diketahui, KPK belakangan ini sedang gencar menangani kasus Simulator. Pada pekan ini saja KPK sudah dua kali memeriksa Djoko. Kemarin KPK juga memeriksa AKBP Teddy Rusmawan sebagai saksi jenderal bintang dua itu.(bhc/din) |