NAYPYIDAW, Berita HUKUM - Seusai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN di kota Nay Pyi Daw, Myanmar, yang merupakan KTT ASEAN terakhir yang dihadirinya selaku Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang kepulangannya ke tanah air, Senin (12/5) pagi, berkesempatan berdialog dengan sejumlah wartawan Indonesia yang meliput kunjungan kerjanya ke negara tersebut.
Presiden SBY mengaku tidak berani memberi banyak pesan kepada para calon Presiden RI mendatang karena masih harus menunggu sampai tanggal 20 Mei mendatang untuk kejelasan Capres dan partai koalisi pengusungya.
“Tanpa saya jelaskan kepada para Capres, apa Pak Jokowi, Pak Prabowo atau kepada siapapun juga, semua harus menjaga dan menjalankan kebijakan politik luar negeri Indonesia,” kata SBY.
Presiden SBY menegaskan, selama pemerintahannya kebijakan luar negeri Indonesia sudah dalam arah yang benar. Karena itu, SBY berharap penerusnya nanti sebagai Presiden RI tetap menjalankan amanat konstitusi dan pendiri Republik ini.
“Kita menganut all direction foreign policy, politik segala arah. Jangan ada musuh. Sejuta kawan kawan, dan tidak satupun menjadi musuh,” tegas SBY.
Presiden yang didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono menambahkan, bahwa kita sekarang memiliki 16 mitra komprehensif, dan melalui keanggotaan G-20, semua negara besar kini telah menjadi mitra Indonesia.
“Kita menganut kebijakan politik luar negeri ‘bebas aktif’. Artinya, kita bebas bersikap, tetapi harus aktif memainkan peranan, baik diminta maupun tidak diminta,” terang Presiden SBY.
Mendampingi Presiden SBY dalam konferensi pers itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.
Bertolak ke Jakarta
Tepat pukul 11.00 waktu setempat, dengan menggunakan pesawat kepresidenan BBJ-2, Presiden SBY dan rombongan meninggalkan Myanmar melalui Bandara Internasional Nay Pyi Daw.
Keberangkatan Presiden SBY dan rombongan dilepas oleh Menteri Energi Myanmar Zayar Aung, Kepala Protokol Myanmar U Thurein Thant Zin, Dubes Myanmar untuk RI Min Lwin, dan Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardo.
Diperkirkan, pesawat kepresidenan yang ditumpangi Presiden SBY dan rombongan akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (12/5) siang sekitar pukul 14.30 WIB.(WID/AM/ES/setkab/bhc/sya) |