JAKARTA, Berita HUKUM - Kepolisian Polda Metro Jaya melalui Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Putut Eko Bayuseno, Kabid Humas Rikwanto merilis hasil kerja jajaranya dalam membongkar, sekaligus meringkus dua warga negara Nigeria yang merupakan jaringan sindikat Narkotika internasional yang diduga dikendalikan langsung dari Nigeria Benua Afrika. Dari tangan ke dua tersangka (HND) dan (WR GNR) berhasil disita 4 kilogram narkotika kelas 1 jenis heroin. di Polda Metro Jaya Jakarta, Jum'at (19/4).
Dalam penjelasanya di hadapan para wartawan. Kapolda Putut mengatakan bahwa, “Narkotika tersebut diselundupkan oleh lelaki berkebangsaan Nigeria berinisial (KPT) yang kini masih DPO Polisi. Ditambahkanya, bahwa Heroin seberat empat kilogram asal Nigeria itu dipasok melalui jalur Nigeria-Malaysia-Medan-Jakarta. "Heroin dikirim dari Nigeria ke Malaysia. Setibanya di Malaysia diterima oleh seorang tak dikenal, yang kemudian diselundupkan ke Indonesia melalui Medan dengan gunakan perahu nelayan," ujarnya.
Setibanya di Medan, kata Putut, heroin tersebut diterima oleh (HND) alias (APE). Pada 14 April 2013 selanjutnya dibawa ke Jakarta melalui bandara Polonia Medan dengan menggunakan pesawat terbang.
"Heroin dibawa terbang dengan menggunakan pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 831, no tiket 001 8000070, kode boking IZRU 81, pukul 08.40 WIB atas nama Hendrias dengan nomor tempat duduk 7F, dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 10.55 WIB," ujarnya lagi.
Di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Heroin selanjutnya berpindah tangan kepada (WR GNR) di kawasan Pondok Terong, Depok, Jawa Barat, Dan kemudian dilakukan pengerebekan. Dari tangan tersangka Polisi menyita barang bukti 3 buah tas yang dindingnya dilapisi alumunium foil dengan 4 kg Heroin, selain mengamankan narkotika golongan 1 Polisi juga mengamankan 1 buah unit Iphone, dan 2 buah ponsel merk Blackberry.
Putut mengatakan bahwa penangkapan ini merupakan yang terbesar 10 tahun terakhir di wilayah Polda Metro Jaya dan ini telah menjadi prioritas utama yang harus diberantas dan ditangani.
"Masalahnya, sekitar 95 persen pengguna Heroin dan NAFZA, dan merupakan korban dari virus HIV/AIDS karena penggunaannya menggunakan jarum suntik yang langsung mempompanya ke dalam aliran darah serta tidak steril." pungkasnya.(bhc/put) |