SAMARINDA, Berita HUKUM - Jajaran Dit Reskoba Polda Kalimantan Timur (Kaltim) pada, Jumat (30/11) sekitar pukul 20.30 Wita hingga Sabtu (1/12) pukul 03.00 pagi melakukan penggrebekan dan menangkap 2 orang diduga pelaku membuat narkoba jenis sabu di sebuah rumah mewah dua lantai yang terletak di Jl. Elang, Gang Ketapi RT.106 No. 24, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi tempat pabrik narkoba jenis Sabu home industri.
Informasi yang diperoleh pewarta BeritaHUKUM.com, Kasubdit I AKBP Karyoto mengamankan 4 paket sabu seberat 67,78 gram 2 botol sabu cair dan bahan (prekussor) untuk meracik sabu beserta peralatan produksinya. Usai melakukan penggrebekan dan mengamankan 2 orang yang diduga kuat sebagai pelaku usaha pabrik narkotika sabu home industri dan menyita semua peralatan yang digunakan untuk pabrik sabu pada, Jumat (30/11) dan langsung dibawa ke Markas Polda Kaltim di Balikpapan.
Pemilik rumah mewah yang diketahui bernama inisial Sm (42) asal Sulawesi Selatan yang diseputar daerah yang padat penduduk, ketika para pekerja Jurnalis mendatangi kediamannya pada, Selasa (4/12) siang dengan ramah menjelaskan apa yang terjadi di rumahnya pada malam Sabtu yang lalu.
Menurut Sm dirinya tidak tahu rumahnya dijadikan keponakannya Rs (32) yang janda beranak satu bersama pacarnya Lm (32) untuk menjadikan pabrik sabu rumahan.
Keduanya diamankan oleh petugas Polisi yang berpakaian preman sekitar 10 orang yang menggunakan 3 buah mobil tepat di depan rumahnya, sekitar habis sholat Isha, saat itu, saya baru datang dari luar.
"Saya terkejut keponakan dan kekasihnya ditangkap didepan rumah dan mereka dua dibawa masuk ke rumah yang pake pakaian biasa, namun pake senjata. Mereka sekitar 10 orang, namun tidak menodong senjatanya ke keponakan saya maupun pacarnya, saya disuruh diam, mereka hingga pukul 03.00 Wita baru keluar dari rumah saya," ujar Sm pada, Selasa (4/12).
Diterangkan Sm bahwa dirinya isu keponakannya yang selama ini pedagang sembako di pasar Segiri, sedangkan pacarnya bekerja sebagai pemotong ayam, juga di pasar Segiri.
"Saya tidak tahu bahkan saat itu saya juga tidak diberitahu mereka itu terlibat kasus apa, karena yang saya tahu dia (keponakannya) dagang di pasar," pungkas Sm.(bh/gaj) |