BEKASI, Berita HUKUM - Jajaran kepolisian dari Polsek Bantargebang mengamankan pemilik kios dan juga 5 karyawan yang diduga menjual beras sintetis dari plastik. Mereka diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai beras yang mereka jual di tokonya di Pasar Mutiara Gading, Bekasi.
"Kami juga mengamankan seorang penjualnya beserta lima orang karyawannya untuk diperiksa sebagai saksi," ujar Kepala Polsek Bantargebang Komisaris Gatot Suyanto di Pasar Mutiara Gading, Bekasi, Selasa (19/5).
Berdasarkan keterangan dari penjual SMB, kata Gatot, beras tersebut diperoleh dari salah seorang distributor beras di Karawang, Jawa Berat.
SMB bukanlah pihak pertama yang langsung mendapatkan beras tersebut dari distributor. Dia juga mendapat beras itu dari penjual lain. Dalam hal ini, SMB beserta karyawannya belum dinyatakan bersalah sebab hanya dimintai keterangan sebagai saksi.
Dalam inspeksi mendadak itu, Polisi juga membawa sampel beras yang akan dites di laboratorium. Toko beras itu ditutup karena diduga menjual beras sintetis kepada Dewi Septiani, penjual bubur di Mutiara Gading Timur. Penutupan itu memang tindak lanjut dari laporan warga dan juga kabar yang beredar di media sosial mengenai peredaran beras sintetis di Bekasi.
Dewi menemukan butiran-butiran beras yang diduga terbuat dari plastik. Dewi meyakini hal tersebut setelah dua kali mengolah beras yang dibelinya itu.
"Ini merupakan tindak lanjut laporan masyarakat yang merasa dirugikan dengan peredaran beras tersebut," ujar Gatot.
Keaslian dari beras tersebut baru akan dipastikan setelah tes dilakukan. Sampai saat ini, Gatot mengatakan polisi belum dapat memastikan keaslian beras tersebut. "Kita harus tes laboratorium terlebih dahulu untuk membuktikan," ujar Gatot.
Sementara, pembuatan beras dari plastik tersebut terungkap oleh video di
YouTube berjudul "Awas!!! Beras Palsu buatan Negara China!!" yang diunggah pada, Rabu (13/5) pekan lalu.(bh/yun)