JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR asal Fraksi PAN, Taslim Chaniago memutuskan untuk mengundurkan diri dari Banggar DPR. Alasannya, ia tidak bisa menerima dan bekerja di ruangan Banggar DPR yang direnovasi hingga menelan biaya Rpa20 miliar.
“Saya memilih mengundurkan diri dari Banggar karena mempertimbangkan dan melihat kondisi masyarakat. Masih banyak daerah yang jauh dari pembangunan. Rakyat juga masih banyak yang menganggur," kata Taslim di gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/1).
Taslim yang merupakan anggota Komisi III DPR itu, juga menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri, karena tak sepakat dengan renovasi atau pembangunan ruang rapat Banggar yang menelan biaya Rp 20 miliar.
"Rehab ruang rapat Banggar dengan biaya sebesar Rp20 miliar terlalu sulit bagi saya untuk mencari pembenaran dan sangat sulit juga untuk diterima akal sehat. Ruangan hanya berukuran 10x10 meter dengan biaya sebesar Rp20 miliar berarti Rp200 juta per meter. Itu sangat tidak masuk akal," tuturnya.
Taslim mengaku, dirinya baru saja melakukan kunjungan kerja ke Mesuji, Lampung, Mesuji Sumatera Selatan, Aceh dan Sumatera Utara. Di sana, dia menemukan banyaknya daerah-daerah yang bermasalah, baik itu pertanahan, perkebunan, dan sebagainya.
Waktu mengunjungi daerah pemilihan, imbuhnya, salah satu stasiun televisi swasta menghubungi dia untuk menanyakan pendapat soal renovasi toilet. "Terus terang saja saya terkejut karena waktu meninggalkan DPR sebelum reses, saya pakai toilet, tidak ada yang rusak. Mengapa biaya renovasinya begitu besar?" kata dia.
Untuk renovasi toilet, Sekretariat Jenderal DPR menghabiskan anggaran Rp2 miliar. Setelah reses berakhir, Taslim kembali ke Jakarta dan mendapat kabar soal renovasi ruang Banggar senilai Rp20 miliar. "Saat mengunjungi dapil yang masih jauh dari pembangunan, saya melewati jembatan yang masih menggunakan batang pohon. Mobil saya terperosok dan masyarakat ramai-ramai membantu. Ini membuat saya terenyuh," papar politisi PAN tersebut.(dbs/rob)
|