Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Ukraina
Poroshenko Dilantik Sebagai Presiden Ukraina
Saturday 07 Jun 2014 16:08:16
 

Poroshenko diharapkan segera memulai program untuk menghentikan perang.(Foto: AP)
 
UKRAINA, Berita HUKUM - Petro Poroshenko dilantik sebagai presiden Ukraina dan ia diharapkan bisa menghentikan pertempuran mematikan di sebelah timur negara itu. Konglomerat berusia 48 tahun itu mendapat pesan-pesan dukungan dari Barat, setelah kemenangannya pada pemilu 25 Mei lalu.

Pada hari Jumat ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengatakan langkah itu bisa memulai dialog.

Kiev menuduh Moskow melindungi separatis di timur, klaim yang dibantah oleh Kremlin.

Poroshenko dilantik dengan kehadiran puluhan utusan asing, termasuk Wakil Presiden AS Joe Biden di gedung parlemen di ibukota Kiev.

Rusia diwakili oleh duta besarnya yang ditarik pulang oleh Moskow setelah Presiden Viktor Yanukovych, yang dipandang oleh banyak orang sebagai pro Rusia, digulingkan pada bulan Februari.

Poroshenko, pemilik grup coklat Roshen, dan diharapkan akan segera menerapkan programnya untuk mengakhiri krisis yang sudah berbulan-bulan terjadi.

Sementara itu pertempuran terus terjadi di Ukraina. Wartawan BBC Steve Rosenberg di Donetsk mengatakan adanya laporan bahwa terjadi sejumlah baku tembak di markas pemberontak di Sloviansk dan Mariupol.

Petro Poroshenko mengambil sumpah pada hari Sabtu sebagai Presiden Ukraina, didukung oleh dukungan Barat, tapi menghadapi krisis langsung dalam hubungan dengan Rusia sebagai pemberontakan separatis seethes di timur negaranya.

"Saya berjanji dengan seluruh kekuatan saya untuk melindungi kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata permen miliarder berusia 48 tahun pada upacara pelantikan sebelum parlemen. Poroshenko terpilih pada 25 Mei, tiga bulan setelah pro-Moskow Viktor Yanukovich pendahulunya digulingkan oleh protes jalanan dan melarikan diri ke Rusia.

Dalam beberapa minggu, Rusia mencaplok Crimean semenanjung Ukraina, memprovokasi krisis terdalam dalam hubungan dengan Barat sejak Perang Dingin.(BBC/mscnbc/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Ukraina
 
  Ribuan Drone Digunakan Perang di Ukraina, Mengapa Fungsinya Begitu Penting?
  Krisis Pangan, Rusia Buka Opsi Ekspor Gandum Ukraina
  Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Kenapa Tanggal Itu Begitu Penting?
  Mengapa Indonesia Abstain Saat Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB?
  Bagaimana Sikap Negara BRICS terhadap Rusia?
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2