JAKARTA , Berita HUKUM - Ketua Yayasan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri mengingatkan kepada masyarakat agar tak salah memilih pada Pilpres Rabu 9 Juli nanti.
Menurutnya, memilih pemimpin jangan didasari atas popularitasnya namun mengetahui apa yang menjadi visi dan misinya.
"Saya menilai Pak Prabowo lebih menguasai masalah. Karena saya sudah pernah berbicara dengan beliau. Jadi sedikit banyak saya sudah dapat membaca apa yang menjadi visi misi beliau," ujar Rachmawati di Jakarta, Jum'at (6/6).
Dia mengatakan, Prabowo memiliki visi dan misi memperjuangkan kembalinya konstitusi ke UUD 1945. Sedangkan Jokowi masih belum jelas apa yang akan diperjuangkannya nanti
"Saya belum pernah mendengar Pak Jokowi mengatakan tentang visi misinya secara spesifik tentang konstitusi," imbuhnya.
Adik dari Megawati Soekarnoputri ini menilai Presiden kedepan harus bisa fokus dalam mengembangan pikiran-pikiran Soekarno.
"Komitmen saya, siapapun Presiden terpilih nanti, saya tetap konsen kepada siapa yang akan melaksanakan pikiran Bung Karno," ucapnya.
Sementara, pada masa kampanye ini Rachmawati Soekarnoputri mengaku miris dengan isu-isu kampanye negatif dan black campaign menjelang Pilpres 2014.
Salah satu isu tersebut adalah penculikan dan pelanggaran HAM yang dituduhkan kepada Prabowo.
"Setau saya masalah HAM, prajurit itu tidak pernah salah. Yang salah itu presiden selaku panglima tertinggi," tandas Rachmawati saat memberi sambutan pada acara sarasehan kebangsaan "Laksanakan Ajaran Trisakti Bung Karno", jelasnya.
Dia menjelaskan prajurit adalah pelaksana, sapta margais yang melaksanakan perintah.
"Saya sudah ketemu Mas Prabowo, ia datang ke rumah dan bicara dari hati ke hati. Saya yakin beliau dapat menjalankan ajaran Bung Karno untuk mengejawantahkan dan mengimplementasikan Pancasila serta UUD 1945. Dan itu sudah ada dalam Manifesto Partai Gerindra," tandasnya.(jat/inilah/dedy/bh/sya) |