JAKARTA - (BeritaHUKUM.com) Ekonom, Iswahyudi Ashari melaporkan Presiden Direktur PT BMW Indonesia, Ramesh Divyanathan karena diduga telah mencemarkan nama baiknya.
"Kedatangan kami akan melaporkan Presdir BMW, Ramesh Divyanathan. Pelaporan ini didasari karena saya dituduh akan membakar showroom BMW. Kita laporkan pasal pencemaran nama baik, fitnah dan provokasi," ujar Iswahyudi Ashari didampingi kedua pengacaranya di Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Senin (23/4/).
Menurutnya, pada tahun 2009, dirinya memesan satu buah mobil BMW tipe Z4. Namun setelah 2 tahun digunakan mobil tersebut mengalami kerusakan pada mesin yang tidak tahu kapan selesai perbaikannya.
"Saya minta ganti unit tapi tidak ada sampai hari ini. Mobil saya diganti dengan mobil yang sama namun dengan kondisi lebih parah lagi dan engine yang sama," jelasnya.
Iswahyudi juga menjelaskan pihak BMW juga telah berupaya melakukan penggantian mobil yang digunakannya sebanyak dua kali dan dengan tipe yang berbeda. Namun mobil pengganti yang diberikan juga dalam kondisi rusak dan tidak digunakan.
“Kedua mobil itu yakni, BMW seri 7 dan seri X5,” terangnya.
Untuk membicarakan permasalahan tersebut, pihak BMW, Astra lantas sepakat untuk melakukan meeting. "Dia malah membatalkan meeting itu sesuka hatinya. Sementara saya sudah ada di tempat meeting. Kita sudah standby di tempat itu," jelasnya.
Iswahyudi pun mengatakan kalau dirinya mendapat email dari PT BMW yang isinya menyebutkan dirinya akan melakukan pembakaran terhadap sebuah showroom BMW.
"Dalam email tersebut ditulis kalau kita dituduh akan melakukan pembakaran. Kita laporkan menggunakan UU ITE No 11 tahun 2008," jelasnya.
Sementara pihak PT BMW Indonesia membantah jika pihaknya tak menindaklanjuti komplain atas kerusakan mesin yang terjadi pada mobil Iswahyudi Ashari.
"BMW Indonesia menolak dengan tegas tuduhan-tuduhan yang dibuat," kata Corporate Communication PT BMW Indonesia, Helena Abidin ketika dikonfirmasi wartawan, kemarin.
Ia juga membantah menjelaskan duduk permasalahan versi pihaknya atas kasus ini. PT BMW Indonesia sendiri telah memberikan kuasa kepada penasehat hukum untuk menangani kasus tersebut.
"Tidak akan ada pernyataan lebih jauh dari BMW Indonesia sementara ini. Kami jelas membantah keras semua tuduhan itu,"pungkasnya. (bhc/dng)
|