JAKARTA (BeritaHUKUM.com) � Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan dua instruksi langsung kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk menangani rusuh di Ambon. Istruksi tersebut berisi dua hal.
Hal ini dikatakan juru bicara Kepresidenan Julian Aldrian Pasha, di Kantor Presiden Senin (12/9). Menurut Julian, istruksi pertama segera berkoordinasi dengan kapolri, panglima TNI dan gubernur Maluku untuk segera mengambil langkah yang diperlukan agar kerusuhan tidak meluas. "Menko Polhukam segera menjelaskan keadaan yang sebenarnya terjadi sehingga masyarakat tidak salah informasi yang dapat memperkeruh keadaan," jelas Julian.
Sedangkan instruksi kedua, lanjut Julian, memerintahkan Kapolri untuk menambah personel di Ambon, dan kepada Panglima TNI diperintahkan agar TNI ikut membantu mengendalikan situasi agar segera normal. "Dua instruksi Presiden melalui Menkopolhukam. Presiden telah mendapat laporan Menko Polhukam," kata Julian.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo menegaskan, pihaknya terus menambah personil polisi yang ditugaskan ke Ambon. "Sudah datang tadi pagi pukul 04.00 WIB, menambah kekuatan di sana. Intinya, preventif yang kami lakukan sekarang dari beberapa yang bertikai dari pemerintah daerah sudah melakukan langkah-langkah itu. Kami memperkuat dan kendali di bawah Kapolda," kata Kapolri.
Menurut dia, total pasukan yang dikirim ke Ambon mencapai 4 SSK (satuan setingkat kompi) untuk mengamankan kota Ambon dan sekitarnya. "Masih dipersiapkan lagi kalau ada dinamika," ujarnya.
Selain menerjunkan anggota Brimob dari Makassar dan Surabaya. Pasaukan Brimob tambahan juga dikirim dari Mabes Polri. Mengenai korban jiwa, angkanya akan terus di-update. "Nanti akan disampaikan. Masih dalam situasi yang simpang-siur, agar tidak salah nanti disampaikan resmi Kadiv Humas Polri," ujarnya.
Diungkapkan, kepolisian preventif menangani rusuh terbatas terutama untuk langkah-langkah mematuhi ketentuan hukum tidak membawa senjata tajam, senjata api, dan sebagainya. "Itu yang kita lakukan. Itu dilakukan bersama dengan tokoh masyarakat," ujarnya.
Sedangkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, suasana kota Ambon pascakerusuhan, berangsur membaik. "Semalam saya sudah telepon Pak Gubernur, katanya suasana dan kondisinya semakin baik," ujarnya.
Dalam obrolan via telepon dengan Gubernur Maluku, sejak semalam sampai saat ini, pertemuan para tokoh adat, agama dan penegak hukum masih tersebut berjalan. Mereka sedang mengupayakan kondisi Ambon kembali stabil seperti awal. "Kita berharap isu (tewasnya seorang tukang ojek karena kecelakaan) ini tidak berkembang dan semua pihak tidak terpicu suasana. Masyarakat jangan terpancing," imbuh dia.(tnc/wmr)
|