JAKARTA, Berita HUKUM - Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), sudah mewisuda hampir sekitar 30 ribu mahasiswa/i. Acara wisuda yang ke-47 ini akan mewisuda sekitar 2.436 mahasiswa. Sebagai catatan Unindra untuk tahun ajaran 2015 akan mewisuda sekitar enam ribu mahasiswa, dimana pada tanggal 16 Januari nanti sebagai penutup dari rangkaian acara wisuda yang digelar pada tahun ajaran 2015. Wisuda pada hari ini di gelar di Sasono Langen Budoyo,TMII, Jakarta, Sabtu (14/11).
Dalam sambutannya, Rektor Unindra Prof. Dr Sumaryoto, mengatakan "Indraprasta PGRI (Unindra) akan tetap berkomitmen terhadap visi dan misi yang selama ini telah dilakukan dalam hal pengentasan kemiskinan bagi para mahasiswa yang berkeinginan untuk menimba ilmu yang lebih tinggi namun tidak mempunyai biaya," katanya.
"Banyak orang pintar yang ingin menimba ilmu lebih tinggi namun banyak pula orang pintar tersebut adalah orang kaya, dan kadang kita salah dalam memberikan bantuan terhadap mereka, oleh karenanya kita akan terus berupaya untuk mengentaskan bagi orang yang tidak mampu dalam menuntut ilmu," kata Rektor Unindra Prof. Dr Sumaryoto, saat mewisuda para mahasiswa Unindra di Jakarta, Sabtu (14/11).
Mungkin banyak yang bertanya kenapa bisa dalam setahun mewisuda sebanyak tiga kali, hal ini dikarenakan penerimaan mahasiswa pada awal pertama di tahun 2011 kita mempunyai mahasiswa sekitar delapan ribu dan sangat wajar kalau kita bisa mewisuda pada akhir tahun 2015 ini sekitar enam ribu mahasiswa," terang Prof Dr Sumaryoto.
Kami sangat yakin dengan apa yang selama ini kami lakukan dalam hal pembayaran SPP, yang kalau disesuaikan dengan standarisasi maka kita masih jauh dibawahnya, oleh karenanya kami sangat berterima kasih kepada bapak/ibu yang telah mempercayai anak-anaknya untuk nenimba ilmu di Unindra," tambah Rektor Unindra.
Menurut Rektor Prof Dr Sumaryoto, lulusan Unindra akan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang tinggal menunggu waktu. Selain itu Unindra sendiri sangat siap terhadap masuknya MEA, walaupun nantinya akan banyak perguruan tinggi dari sembilan negara akan memasuki Indonesia," tutup Prof Dr Sumaryoto.(bh/yun) |