JAKARTA, Berita HUKUM - Setelah tiga Polisi biadab Diraja Malaysia ditahan terkait pemerkosaan terhadap buruh Migran Indonesia, kecaman terhadap aksi biadab ketiga Polisi tersebut juga berdatangan dari pejabat kementrian terkait di Indonesia. Bahkan, Kepolisian Republik Indonesia telah bekerjasama dengan Kepolisian Diraja Malaysia untuk menyelidiki kasus pemerkosaan Buruh Migran Indonesia oleh tiga oknum Polisi biadab Negeri Jiran itu.
Besok, Sabtu (17/11) Komunitas Radio Marsinah FM (Dian Septi Trisnanti), Perempuan Mahardhika, dan Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP), akan menyerukan aksi mengecam perbuatan biadab terhadab Buruh Migran Indonesia dengan melakukan aksi moral dan dukungan penuntasan kasus biadab tersebut. Serta mereka juga akan mengajak semua masyarakat untuk mendukung dan ikut serta dalam aksi melawan kekerasan terhadap kaum perempuan itu.
Aksi ini, pertama akan dimulai di depan Kedubes Malaysia pada Sabtu besok pukul 10:00 WIB s/d selesai. Aksi ini merupakan pernyataan politik kemarahan Buruh Perempuan Indonesia atas pemerkosaan yang dialami Buruh Migran perempuan Indonesia di Malaysia baru-baru ini.
Dan, aksi kedua akan diselenggarakan pada tanggal (25/11), sekaligus dalam memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Dalam melakukan orasinya nanti, dalam statement yang sudah mereka buat, mereka akan menyerukan, "tangkap, adili, penjarakan pelaku pemerkosaan Buruh Migran Indonesia di Malaysia. Dan lawan perkosaan dan kekerasan terhadap perempuan di rumah, di tempat kerja, di jalanan, di luar negeri, dan dimanapun juga".
FBLP juga akan mengundang seluruh kawan-kawan buruh, guna untuk menujukkan kedaulatan dan kepedulian terhadap nasib sesama anak bangsa. Karena, kehadiran mereka merupakan suatu sikap untuk menolak tindakan sewenang-wenang terhadap perempuan Indonesia.
Demikian rilis yang diterima pewarta BeritaHUKUM.com dari Dian Septi Trisnanti, dan Dian Novita.(rls/bhc/put) |