JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Warga Kampung Pulo, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang rumahnya terendam banjir sejak pekan lalu, mulai mengeluh terserang berbagai penyakit. Bahkan, hinggakini banjir masih menggenang di kawasan pemukiman itu hingga setinggi 25 sentimeter.
Tercatat sebanyak 162 korban banjir berobat ke posko kesehatan yang disiapkan petugas setempat. Sebagian besar yang berobat tersebut adalah kaum ibu dan anak. "Kebanyakan korban banjir mengeluhkan penyakit gatal-gatal, diare, dan infeksi saluran pernapasan,” kata Kepala Puskesmas Kelurahan Pondok Labu, dr. Endang Ariaswati kepada wartawan, Jumat (4/11).
Menurut dia, keluhan gatal-gatal, disebabkan air yang menggenang membawa banyak kuman. Kuman ini biasa muncul dari air kotor yang menggenangi rumah warga. Sedangkan untuk diare, penyebab utamannya akibat kurangnya pasokan air bersih di wilayah banjir. Terlebih, air sumur warga hingga kini juga belum bisa dikonsumsi untuk minum.
Namun, ungkap Endang, dari sekian banyak korban banjir itu belum ada satu pun yang dirujuk ker rumah sakit. Ini menunjukkan, di kawasan banjir tersebut belum terdapat wabah penyakit yang cukup mengkhawatirkan. "Mudah-mudahan banjirnya cepat surut sehingga kuman pembawa penyakit tidak cepat berkembangbiak," ujarnya berharap.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir melanda pemukiman warga Kampung Pula, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, sejak dua pekan lalu. Banjir ini akibat pemindahan aliran Kali Krukut sepanjang 170 meter dengan lebar kali yang akhirnya menyempit menjadi dua meter.
Proyek ini dilakukan Korps Marinir TNI AL yang berniat untuk mengembalikan ke aliran asli. Ternyata menggenangi rumah warga. Pimpinan tertinggi pasukan tersebut pun telah meminta maaf dan mengembalikanny seperti semula, agar tak lagi banjir menggenangi pemukiman warga sekitar komplek Korps Marinir itu.(bjc/irw)
|