JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah kiai NU di Jawa Timur mendorong Mahfud MD untuk menjadi cawapres bagi capres Prabowo Subianto. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai yang menaungi Mahfud MD diharapkan dapat mewujudkan aspirasi para kiai. Bagaimana sikap PKB?
"Semua proses pencapresan melalui mekanisme partai. Itu harus disalurkan melalui mekanisme partai. Bukan disalurkan melalui luar mekanisme partai," ujar Ketua DPP PKB Marwan Ja'far kepada detikcom, Kamis (24/4) malam.
Marwan menghormati sikap yang ditunjukkan sejumlah kiai di Jawa Timur. Hal itu menurutnya menjadi masukan dan pertimbangan bagi PKB.
Namun anggota komisi V DPR ini menegaskan, saat ini komunikasi intens tetap dilakukan PKB kepada semua partai politik, termasuk PDIP, Golkar dan Gerindra. Marwan menampik bahwa PKB saat ini lebih cenderung mendekati Gerindra setelah peluang dengan PDIP semakin berat.
DPP PKB lanjut Marwan, memiliki tim yang khusus berkomunikasi dengan partai-partai lain. Sementara capres-capres yang diusung PKB, yakni Mahfud MD dan Rhoma Irama, menurut ketua FPKB DPR ini juga dipersilakan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai.
"Masing-masing yang jadi capres (Rhoma Irama dan Mahfud MD) punya tim. Komitmen mereka kepada PKB itu adalah capres, bukan cawapres. Tapi PKB baik hati. Kalau nama-nama itu diambil sebagai cawapres, kami tidak keberatan. Kami pun menawarkan kepada beliau-beliau itu kita tawarkan jadi cawapres di masing pimpinan koalisi," ucap Marwan.
"Semuanya masih on going process. Pada waktunya PKB akan umumkan resmi," kata Marwan.
Apakah PKB siap jika akhirnya berkoalisi tanpa mendapat porsi cawapres?
"Tentu politik itu kan ada kompromi yang harus dibicarakan bersama-sama, kaku-kakuan tidak boleh, harus dibicarakan bersama, yang terpenting terbaik buat bangsa, koalisi, dan PKB," ucapnya.(detik/rm/rmd/van/bhc/sya) |