Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilpres
Rocky Gerung Sebut 17 April Hari Kemerdekaan Akal Sehat
2019-01-26 20:08:11
 

Tampak Capres No. Urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dengan salam 2 jari pada acara Deklarasi Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia yang memberikan dukungan pemenangan kepada Pasangan Calon Nomor Urut 02, Prabowo- Sandi, Sabtu (26/1).(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Rocky Gerung, salah seorang Akademisi yang turut hadir dan mengapresiasi atas berkumpulnya kisaran ribuan kaum intelektual Indonesia yang tergalang untuk bertemu di Padepokan Pencak Silat TMII (Taman Mini Indonesia Indah) Jakarta Timur saat Acara Deklarasi Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI), mewakili 115 Perguruan Tinggi se-Indonesia, dari Sabang hingga Merauke yang memberikan dukungan pemenangan kepada Pasangan Calon (Paslon) Capres Nomor Urut 02, Prabowo- Sandi yang digelar pada, Sabtu (26/1).

Rocky Gerung saat dipodium acara deklarasi tersebut mengatakan bahwa, "fungsi kampus tempat mengolah alur berpikir mengedarkan akal sehat. Konfrontasi argumen, bukan sentimen. Karena intinya pemikiran adalah bagian dari demokrasi," ujarnya, Sabtu (26/1).

"Saya pikir ini pembagian sertifikat tanah..., sory-sory. Yang saya ingin saya bagikan adalah sertifikat akal sehat," timpalnya, seraya dengan bercanda.

Sejatinya, kemuka Rocky, "Pemikiran mestinya diisi argumen, bukan diisi deterjen. Prabowo akan saya kritik setelah 12 menit dia dilantik," kata Rocky.

Yang menjadi pertanyaan mendasar, ungkapnya ialah bagaimana mungkin membuat kebijakan namun akalnya tidak cukup? Saya tidak pernah mengkritik personal, namun tubuhnya. Bukan personal sebagai kepala negara, namun personal Rumah Tangga," tuturnya mengkritisi.

"Visi Misi bukan yang diteks, namun ada di otak. Kampus sumber pemikiran mestinya, namun diolah menjadi corupt. Padahal diperlukan ada tesis dan antitesis. Saya bukan Tim sukses, namun saya ingin Tim ini sukses," jelas Rocky kembali.

"Negara ini 17 April hari kemerdekaan akal sehat. Di dalam tradisi akademisi, Hari ini keadaannya the begining of the end," tandas Rocky.

Sementara, Ekonom Senior, Ichsanuddin Noorsy yang turut hadir pula memberikan argumen bahwa bagi semua Perguruan Tinggi yang memiliki intelektualitas. Kemuka Noorsy, menyerukan Indonesia Menang adalah Indonesia Bermartabat, itu merupakan bahasa negarawan (Prabowo Subianto: Red). "Saat ini kita surplus politisi, namun defisit negarawan. Apalagi banyaknya politisi politisi pragmatis oportunis," ungkap Noorsy prihatin.

"Figur kepemimpinan dibutuhkan bangsa Indonesia ialah yang melidungi pengikutnya, mencerdaskan dan mesejahterakan. Bukan membodohi dan memainkan Hoax," timpal Noorsy.

"Keterbatasan kata-kata menunjukan keterbatasan Intelektualitas, maka wajar yang muncul hoax, bukan jatidiri bangsa. Yang sebetulnya Indonesia membutuhkan martabat," paparnya.

Maka itulah, kemuka Noorsy bahwa wajar saja Prabowo Subianto pada 20 Desember 2018, mengatakan kalau terpilih maka akan mengganti sistem dan mengganti arah. "Ini bukan soal input, proses maupun output, namun ada kesalahan berpikir (ada kesalahan perbendaharaan kata-kata)," jelas Noorsy yang dikenal sebagai ekonom senior di Indonesia dan juga berani dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap salah.

"Bebas dari keterhinaan, ketertindasan, kebodohan, kemiskinan dan ketimpangan. Maka itulah kita kawal hingga 2024, bila Prabowo salah, Kita berhak menegurnya," tegas Noorsy.

"Negara Gagal itu, ada 7 variabel, yaitu pemimpin yang tidak adil, penegak hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas, Aparat yang memihak, Intelektualitas bayaran, Orang kaya yang pelit, Orang miskin yang menjual kemiskinannya karena lapar, Lalu perempuan yang berani melepaskan moralitasnya ke hadapan publik hingga tidak dianggap moralitasnya. Maka itulah partai emak-emak mengapa memberikan dukungan ke Prabowo Subianto," tutup Noorsy.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Pilpres
 
  Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
  Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
  Ahli dari Kubu Prabowo Sebut Pencalonan Gibran Sesuai Putusan 90, Hakim MK Bilang Begini
  Bertemu Ketua MA, Mahfud MD Minta Pasangan Prabowo-Gibran Didiskualifikasi di MK
  Tak Mau Buru-buru Soal Hasil Pemilu, Koalisi Amin Kompak Tunggu Pengumuman KPU
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2