NUSA DUA, Berita HUKUM - Ketua Umum Partai Demokrat terpilih Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi. Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, keputusan SBY memilih Marzuki agar tidak ada yang merasa sakit hati.
"Jadi, dari pidato Bapak (SBY) itu, terkesan semuanya dirangkul. Dia betul-betul menang tanpa ada yang merasa dikalahkan atau sakit hati," ujar Ruhut, saat dijumpai di Hotel Laguna, Nusa Dua, Minggu (31/3).
Selain itu, menurutnya, dipilihnya Marzuki juga untuk menjaga keharmonisan dan kekompakan partai.
Dalam pernyataannya, Sabtu (30/3) kemarin, Marzuki menyatakan, tak akan bersedia jika diminta menjadi ketua harian. Menurut dia, waktu satu setengah tahun menjabat posisi itu tak cukup.
"Tidak, itu saya hindari karena ketua harian dalam waktu 1,5 tahun ini tidak ada apa-apanya," ujar Marzuki dalam pesan singkatnya.
Menjelang pelaksanaan Kongres Luar Biasa Demokrat yang akan menentukan ketua umum baru pengganti Anas Urbaningrum, nama Marzuki diprediksi menjadi salah satu kandidat kuat. Mengingat, ia pernah bertarung pada Kongres Demokrat 2010.
Marzuki juga diketahui sudah mengumpulkan sejumlah pengurus di berbagai daerah. SBY bahkan sempat mengirimkan pesan singkat kepada Marzuki yang mengingatkannya agar tidak melakukan manuver-manuver politik.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya bersedia menerima tawaran posisi Ketua Umum Partai Demokrat. Kesediaan ini disampaikan SBY setelah bertemu dengan Ketua Dewan Pimpinan Demokrat Daerah di Nusa Dua, Sabtu pagi, (30/3).
"Beliau akan menyatakan kesediaannya di forum kongres," kata Ketua Demokrat Sulawesi Tenggara, Muhammad Endang, ketika dihubungi, Sabtu, 30 Maret 2013. Dalam pertemuan itu, SBY meminta agar pengurus Partai Demokrat di daerah bersedia tidak mengganggu tugas SBY sebagai Presiden RI.
Endang menyatakan agar tugas SBY sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tidak terganggu, Ketua DPD mengusulkan penambahan wakil ketua umum. Selain itu, ada juga usulan pembentukan ketua harian yang melaksanakan kegiatan operasional partai.
Endang menuturkan, sejumlah calon yang diusulkan menjadi Ketua Harian Demokrat adalah Menteri Koperasi Syariefudin Hasan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Lukas Enembe. Menurut dia, siapa yang akan ditunjuk menjadi ketua harian akan ditentukan oleh tim dan formatur yang disepakati dalam kongres.
Kongres Luar Biasa Partai Demokrat diselenggarakan di Bali pada 30-31 Maret 2013. Kongres ini dihelat untuk memilih ketua umum yang posisinya kosong karena ditinggalkan oleh Anas Urbaningrum. Pengurus daerah Demokrat sudah mengusulkan agar posisi ini diisi oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya, sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat menemui Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono di The Laguna Resort & Spa, Nusa Dua, Bali. Pertemuan dilangsungkan menjelang Kongres Luar Biasa Demokrat, Sabtu siang.
"Kami para Ketua DPD diundang sarapan bersama dengan Ketua Dewan Pembina," kata Ketua DPD DKI Jakarta, Nachrowi Ramli, di The Laguna Resort & Spa, Nusa Dua, Bali, Sabtu pagi. Adapun para Ketua DPD Demokrat mendatangi hotel tempat SBY menginap sejak pukul 08:00 Wita.
Nachrowi enggan memberi informasi ihwal pembahasan yang bakal dilakukan dalam pertemuan antara 33 Ketua DPD dan SBY. Menurut dia, belum ada agenda pembicaraan dalam pertemuan itu. "Diharapkan sekarang kumpul semua," ujarnya, seperti dikutip dari tempo.co.
Selain semua pengurus daerah, sejumlah petinggi Demokrat terlihat menemui SBY, Sabtu pagi. Mereka antara lain Sekretaris Dewan Pembina Jero Wacik, anggota Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, anggota Dewan Pembina E.E. Mangindaan, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
Adapun kongres Demokrat bakal digelar di Inna Grand Beach Hotel, Sanur, Bali, 30-31 Maret. Kongres ditujukan untuk memilih ketua umum pengganti Anas Urbaningrum. Hingga saat ini, sejumlah kader daerah Demokrat meminta SBY menjadi ketua umum.(dbs/bhc/rby) |