MEDAN, Berita HUKUM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan terhadap rumah Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara yang berada di Jl. Sei Asahan Lingkungan IV, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (14/5).
Informasi dari Humas KPK Johan Budi melalui menyatakan penggeledahan tersebut dilakukan merupakan pengembangan pihaknya atas adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Madina yang telah mengamankan lebih dari satu orang.
"Memang benar ada Operasi Tangkap Tangan atau OTT di wilayah Sumatera Utara Kabupaten Madina, tapi belum selesai, dan kini masih dilakukan pemeriksaan dan kita telah mengamankan lebih dari satu orang saat OTT," ujar Johan Budi SP. Namun ia belum mau mengatakan OTT tersebut dalam perkara apa dan siapa saja yang menjadi tersangkanya.
Sementara penggeledahan oleh KPK dirumah mewah milik Bupati Madina itu tertutup, apalagi dengan tingginya pagar membuat sulit untuk mengetahui apa yang berlaku didalamnya.
Namun menurut salah seorang warga P Hutagalung, yang tinggal berdekatan (tetangga) membenarkan kalau dari pagi sekitar pukul 10:00 Wib telah didatangi sebanyak enam orang lelaki berpakaian preman dengan mengendarai mobil bernopol B 2467 WX.
Kebenaran bahwa ke enam pria tersebut adalah petugas KPK didapati dari salah seorang polisi dari Polsek Medan Baru yang berada disekitar rumah Bupati itu, tetapi tidak mau menyebutkan namanya namun membenarkan kalau pihak KPK memang berada didalam.
"Iya dari KPK, tapi kami hanya menjadi pengaman aja. Dari polsek Medan Baru ada dua orang," ucap polisi itu.
Akan tetapi pihak dari Polda Sumut yang juga ikut serta dalam pemeriksaan tersebut tidak ingin berkomentar terkait kasus apa yang dalam pemeriksaan ini.
"Saya tidak tahu kasus apa ini, kita hanya disuruh mengamankan saja," ucapnya saat keluar dari rumah tersebut.
Tidak hanya itu petugas KPK yang juga saat keluar dari rumah Bupati tersebut, tidak berkomentar. Saat sejumlah wartawan menanyakan prihal ini, mereka pada bungkam.
"Tanya sama pak Johan Budi aja ya, saya tidak tahu saya hanya petugas lapangan," ujar pria yang menutup wajahnya dengan sapu tangan sambil berlalu.(bhc/and) |