JAKARTA- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 10 poin menjadi 8.508 per dolar AS hingga Selasa (26/7) sore. Hal ini cukup baik, ketimbang posisi sebelumnya senilai 8.518 per dolar AS. Adanya anggapan fundamental ekonomi Indonesia yang masih positif merupakan faktor pemicu pelaku pasar masuk ke dalam negeri, sehingga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS ini, juga diduga keyakinan pelaku pasar yang masih percaya pada fundamental ekonomi Indonesia di tengah gejolak perekonomian global. Selain itu, juga pertumbuhan ekonomi dalam negeri terus membaik sejak krisis yang terjadi 2008 lalu, sehingga memberi pandangan positif bagi Investor.
Dari perdagangan saham di Bursa Efek Indoesia (BEI), ternyata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat kembali menembus rekor baru. IHSG ditutup naik 45,68 poin atau 1,12 persen ke posisi 4.132,78. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 9,95 poin atau 1,38 persen ke posisi 731,04 poin.
Positifnya pasar investasi di dalam negeri itu, karena juga disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan sejak krisis 2008 lalu akibat krisis global. Pertumbuhan itu berdampak positif di pasar modal, sehingga pertumbuhannya melebihi negara tetangga. (zul/dbs)
|