JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomunikasi dengan Dubes Indonesia untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, menanyakan perkembangan di sana. Dilaporkan belum ada keperluan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI).
"Alhamdulillah keadaan sudah jauh membaik. Situasinya betul-betul dalam pengendalian. Dan, alhamdulillah, belum ada keperluan untuk evakuasi, kecuali kalau mahasiswa memang ingin kembali ke tanah air," kata Presiden SBY menjawab pertanyaan wartawan, seusai rapat kabinet, di Kantor Presiden, Jumat (23/8) sore.
Hari ini, di sela-sela rapat kabinet dan menemani siswa sekolah dari berbagai daerah Indonesia di Istana, Presiden juga melakukan kontak dengan berbagai pihak untuk membahas perkembangan di Timur Tengah, baik situasi Israel-Palestina, Mesir, maupun Suriah.
Tadi pagi, Presiden SBY juga menelepon Menlu Marty Natalegawa yang sedang berada di Kanada. Marty menceritakan perkembangan terakhir situasi Mesir, setelah pembicaraan dengan beberapa menteri sewaktu bertemu di Markas PBB, New York, beberapa waktu lalu.
"Beberapa saat mendatang, Menlu akan bertemu dengan Dewan Hak Azasi Manusia, dan Deputi Sekjen PBB. Sesuai arahan saya kepada Menlu," ujar Presiden.
Lalu siangnya, SBY berkomunikasi dengan PM Malaysia Najib Razak mendiskusikan pandangan kedua negara dalam melihat perkembangan situasi Mesir. Malaysia menyatakan posisi mereka sama dengan Indonesia.
"Alhamdulillah posisi kita serupa. Indonesia dan Malaysia berharaop agar masalah Mesir bisa diselesaikan dengan damai menuju rekonsiliasi nasional, kemudian dapat dicegah jatuhnya korban jiwa," SBY menjelaskan. Baik Indonesia ataupun Malaysia, lanjut SBY, tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Mesir.
Pada kesempatan ini Presiden juga menyatakan dukungan penuhnya atas lima butir pernyataan yang disampaikan oleh Grand Syech Universitas Al-Azhar Ahmed Al-Tayeeb terkait kerusuhan di Mesir. "Harapan saya betul-betul terjadi keadaan politik yang damai, dan situasi di Mesir bisa diselesaikan secara damai," ujar Presiden.
Adapun kelima butir yang disampaikan Syech Ahmed adalah, pertama, perlu rekonsiliasi nasional di Mesir. Kedua, pihak militer menahan diri untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa. Ketiga, pihak Ikhwanul Muslimin juga agar melakukan aksinya dengan damai dan menjauhi kekerasan. Keempat, mencegah perusakan rumah ibadah seperti gereja dan rumah ibadah lainnya. Kelima, menolak campur tangan pihak asing masuk ke Mesir dengan membawa kepentingannya sendiri.(yun/pdn/bhc/rby) |