JAKARTA- Presiden Yudhoyono belum menerima surat yang dikatakan dikirimkan oleh Nazaruddin. "Saya tadi cek belum ada surat, belum ada surat yang kami terima," kata juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/8).
Namun, jelas Julian, tidak ada tawar menawar antara Presiden SBY dengan Nazaruddin dalam kasus hukum yang kini ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Justru Presiden menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus hukum yang menjerat Nazaruddin kepada KPK. "Tidak ada tawar menawar. Kami tidak melihat, tidak menerima, tawaran-tawaran seperti itu. Presiden kan taat hukum, menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya, Nazaruddin melalui kuasa hukumnya OC Kaligis meminta kepada Presiden Yudhoyono, agar tidak menganggu keluarganya. Sebagai imbalannya, Nazaruddin akan berhenti menyeret nama politisi dan tokoh lain yang diduga tersangkut dalam kasus hukum yang menjeratnya.
Dalam kesempatan ini, Julian meminta semua pihak, agar tidak mengaitkan Nazaruddin dengan Presiden. Apalagi, lanjut Julian, mengenai urusan keluarga dan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni yang juga jadi tersangka. Semua proses hukum yang terkait dengan Nazaruddin sepenuhnya merupakan kewenangan penegak hukum, baik KPK maupun Polri.
“Jika memang dalam proses tersebut kemudian ditemukan, tentu berdasarkan bukti, bahwa seseorang bersalah, siapapun mereka itu tentu harus ada sanksi, harus ada hukuman yang bisa dipertanggungjawabkan,” jelas dia. (mic/irw)
|