JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan maksud dari pernyataan Demokrat jangan "di-Golkar-kan" yang sebelumnya sempat disampaikan Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kepada Presiden Jokowi.
"Itu yang kami sampaikan kemarin, memungut apa yang menjadi kekhawatiran publik, begitu maksudnya. Artinya ini opini publik belum tentu benar, benar atau tidak benar biarkan sejarah yang menjelaskan, niat baik partai Demokrat berpolitik baik-baik," kata SBY di Jakarta, Kamis malam (16/4).
SBY mengatakan Partai Demokrat berharap siapapun dapat berpolitik baik-baik. Dia menegaskan meskipun dirinya memiliki kekurangan dan kelemahan selama menjabat Presiden RI ke-6 selama 10 tahun, namun dirinya tidak sekalipun memiliki niat mengganggu kedaulatan partai politik.
"Walau ada partai politik selama 10 tahun (saya menjabat) konsisten menyerang saya, tapi tidak pernah ada niat apalagi pikiran tindakan untuk menggunakan kekuasaan mencampuri partai politik. Itu kedaulatan mereka," tegas SBY, yang juga adalah sebagai seorang Jenderal TNI (Purn.)
Sebelumnya Sekjen Partai Demokrat sekaligus anak kandung SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono dalam rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi mengaku sempat mengutarakan harapan agar Demokrat tidak "di-Golkar-kan".
Istilah "di-Golkar-kan" merujuk pada polemik internal yang terjadi di internal Partai Golkar. Sejumlah pihak, menyebut polemik itu terjadi karena adanya intervensi pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM dalam mengesahkan kepengurusan partai beringin.(rpaj/Antara/bh/sya) |