Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Alumni UI
Sebuah Otokritik terhadap Video Dukungan Oknum UI kepada Jokowi
2018-08-07 04:26:09
 

Salim Hutadjulu, salah seorang Aktivis Malari 1974 dan Aktivis UI.(Foto: BH /mnd))
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Saat menghantar tema diskusi konsolidasi Urun Rembug 2 UI: Lawan, Libas dan Lanjutkan Perjuangan Membela AMPERA, pada hari ini Minggu (5/8) di @ TIM, Salim Hutadjulu, salah seorang Aktivis Malari 1974 dan Aktivis UI menyampaikan bahwa Mahasiswa dan Aktivis adalah Jubir Rakyat, bukan Jubir Pemerintah, sepenggelan tautan kata-kata terurai otokritik terhadap video Viral dukungan Ali Mochtar Ngabalin sebagai oknum UI kepada Jokowi.

Mahasiswa dan Aktivis adalah Juru Bicara Rakyat, "sungguh miris dan kecewa melihat banyak mahasiswa dan aktivis sekarang Ini yang melakukan peranan dan kegiatannya justru berbeda bahkan melenceng bukan menjadi juru bicara rakyat bahkan berubah peran menjadi juru bicara pemerintah," ungkap Salim, Minggu (5/8).

Dengan mengatakan bahwa pemerintah sedang sibuk membangun Infrastruktur dsb. "Bukan menyampaikan kepada pemerintah bahwa rakyat hidupnya semangkin suseh miskin menderita disebabkan keadaan ekonomi," tegasnya.

Harga-harga kebutuhan pokok semakin meroket ! sewaktu saya mau dilantik menjadi Ketua Senat FISIP UI tahun 1973 saya sebelumnya diberikan nasihat wejangan oleh Dekan FISIP UI waktu itu Prof DR Selo Soemarjan.

"Salim kamu sebentar lagi akan aaya lantik menjadi ketua Senat FISIP UI.
dan kamu akan menjadi Agent Of Change. Pelopor perubahan dan bisa disebut sebagai Aktivis Mahasiswa yang menjadi juru bicara rakyat kepada Pemerintah," jelasnya.

"Jika rakyat mu susah, sampaikan kepada pemerintah/rezim penguasa !."

Zaman dahulu kala Universitas disebut sebagai menara gading..Terpisah dari masyarakatnya. Bertahun tahun terjadi diskusi panjang antara para dosen, Mahasiswa cerdik pandai dan akhirnya terjadi kata sepakat bahwa Universitas harus hadir ditengah masyarakat .

Dan lahirlah apa yang disebut " Tri Darma Perguruan Tinggi " : 1. Pendidikan, 2. Penelitian dan ke 3. Pengabdian masyarakat

"Ketika Itu setiap mahasiswa termasuk saya harus mengikuti KKN Kuliah Kerja Nyata atau magang di kampung-kampung atau ditempat rakyat dan selanjutnya membuat paper/tulisan dan umumnya mengenai keadaan/kehidupan rakyat. Entah kenapa sekarang kegiatan tsb hilang lenyap," cetusnya.

Dan yang lebih membuat kita terkejut dan kecewa kalau disebut Kampus sebagai sarang terroris dan radikalisme. "Sungguh ruar binaza ..tuduhan tsb .Ayo adik-adikku mahasiswa bangunlah dari tidur lelapmu... Rakyat memanggilmu," ujar Salim.

Demikian sepenggalan kritikan singkat Salim Hutadjulu, salah seorang Aktivis Malari 1974 dan Aktivis UI.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2