Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pasar
Sejak 4 Tahun Terakhir Pasar Mingguan Kian Sepi di Desa Tanjung Alam, Kinal
2019-02-28 04:43:27
 

Tampak kondisi Pasar Mingguan yang kian sepi oleh pedagang dan pembeli,di desa Tanjung Alam kecamatan Kinal kabupaten Kaur, Bengkulu.(Foto: BH /aty)
 
KAUR, Berita HUKUM - Perekonomian kini bukan hanya pembeli saja yang mengalami penurunan jumlah atau sepi yang transaksi di pasar mingguan di desa Tanjung Alam kecamatan Kinal kabupaten Kaur Bengkulu, namun kondisi lesunya perekonomian yang kian parah, hingga pedagang pun terus berkurang, setiap kegiatan pasar mingguan berlangsung.

Kondisi lesunya para pedagang pasar tersebut sebagaimana disampaikan oleh pedagang bumbu Hamdan Syafawi yang mengatakan, "sejak 4 tahun terakhir ini sangat terasa sebagai pedagang, berkurangnya pengunjung di pasar mingguan setiap hari Rabu di desa Tanjung Alam, akibat berkurangnya pengunjung menjadikan pembeli dipastikan semakin sedikit saja," ungkap Hamdan, Rabu (27/2).

Hamdan juga menambahkan, "bila kondisi pasar mingguan ini kurang diperhatikan pemerintah tidak menutup kemungkinan kondisi pasar mingguan ini hanya tinggal nama, tanpa ada pengunjung baik penjual dan pembeli," ujar Hamdan.

Dapat dilihat kondisi los tempat berjualan para pedagang selama ini tidak ada penjual yang menempati, akan tetapi dihuni oleh hewan ternak warga seperti Kambing menjadi liar, ini artinya butuh pembenahan di setiap bagian pasar ini," cetus Hamdan.

Sementara, senada akan sepinya dipasar disampaikan juga oleh pedagang lain yang menjual Ayam potong yakni Juli yang mengungkapkan, sudah puluhan tahun berjualan di pasar mingguan desa Tanjung Alam ini, yang hasilnya dahulu lumayan bisa menghabiskan 30kg-40 kg setap hari di pasar.

"Namun sejak berapa tahun belakangan ini, kondisi jualan ayam paling hanya 5 kg yang terjual saat ini sudah bersyukur, bahkan terkadang hanya laku 3 kg selama seharinya. Bagaimana mau banyak pembeli, yang datang kepasar saja sangat berkurang dari biasanya." jelas Juli.

"Kami menyadari sekali, sepinya pembeli ini salah satu penyebabnya murahnya nilai jual hasil pertanian, seperti harga karet tak kunjung naik, padahal penghasilan masyarakat banyak dari karet, harga kopi dan lain sebagainya," ungkap Juli sambil terlihat mengeluh dengan Pemerintah .

"Kalau tarif Listrik, Minyak, Gula, Sabun itu terus naik, jadi masyarakat mengurangi keinginan untuk membeli ayam potong, karena kebutuhan yang lebih penting masih banyak," pungkas Juli.(bh/aty)



 
   Berita Terkait > Pasar
 
  Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar
  Harga Kebutuhan Masyarakat Melonjak, Legislator Nilai Pemerintah Tidak Mampu Perbaiki Mekanisme Pasar
  Sulaiman Sade Mantan Kepala Dinas Pasar Samarinda Divonis 8 Tahun Penjara
  Pedagang Pasar Umum Gianyar Minta Pemda Tunda Revitalisasi
  Mantan Kadis Pasar Samarinda Sulaiman Sade dkk Didakwa Lakukan Korupsi Pasar Baqa
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2