Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
DPR RI
Sekjen DPR Tekad Bangun Tradisi Intelektual di Kompleks Parlemen
2018-08-08 08:10:08
 

Ilustrasi. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar bertekad membangun tradisi intelektual di Kompleks Parlemen. Mengingat DPR RI adalah lembaga tinggi negara yang cukup penting dalam merumuskan sebuah Undang-Undang (UU). Karenanya tradisi intelektual haruslah melekat dalam DPR RI.

Indra mengatakan, jika tradisi intelektual di DPR RI dapat terbangun melalui ruang diskusi publik, maka niscaya DPR RI akan semakin dipercaya rakyat dalam menghasilkan produk UU yang dibutuhkan masyarakat.

Demikian disampaikan Indra saat menyampaikan sambutan di acara peluncuran buku karya Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang bertajuk 'Mengapa Indonesia Belum Sejahtera?' di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, (7/8).

"Ini forum akademis, meski disampaikan oleh Bapak Fahri Hamzah, tokoh politik muda yang cukup dikenal. Kami dari Kesetjenan menyambut baik gagasan ini. Apa yang dirintis Bapak Fahri Hamzah adalah bagian dari obsesi kami di Kesetjenan. Bahwa tradisi intelektual kritis harus dibangun di Kompleks Parlemen," ungkap Indra.

Membangun tradisi intelektual ini, lanjut Indra adalah bagian dari upaya menjadi NKRI secara baik. Hal ini yang menurutnya akan terus dilakukan. Kegiatan seperti forum-forum diskusi ataupun konferensi internasional akan dilakukan, guna menjaga tradisi intelektual di DPR RI.

"Gagasan ke depan adalah tentang bagaimana menjaga NKRI secara baik. Ke depan akan ada pertemuan World Parliamentary Forum di Bali dan dilanjutkan pertemuan parlemen negara MIKTA. Pertemuan itu bagian dari keinginan parlemen kita untuk aktif di kawasan," sambung Indra sembari menyakinkan, jika kegiatan intelektual terus dilakukan secara rutin, maka langkah mewujudkan DPR RI sebagai parlemen modern akan semakin cepat terealisasi.

Turut hadir dalam peluncuran buku ini, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan dimoderatori oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Sementara buku dibedah oleh Fuad Bawazier dan Rokhim Dahuri.(hs/sf/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > DPR RI
 
  Polisi Tetapkan Pengguna dan Pembuat Plat DPR RI Palsu Jadi Tersangka
  Putusan MKMK Bisa Jadi Amunisi Politik Bagi DPR RI Memakzulkan Presiden Jokowi
  Seluruh Fraksi DPR, DPD dan Pemerintah Setuju RUU 5 Provinsi Dibawa ke Rapat Paripurna
  Ini Kisah 'Falun Gong' yang Hadir dalam Rapat Paripurna DPR-RI
  Henry Indraguna Dipercaya Jadi Anggota Dewan Pakar Golkar dan Tenaga Ahli DPR RI
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2